Kelompok G7 akan Terapkan Sertifikasi Vaksinasi Covid-19
Saat ini tengah berlangsung negosiasi sebelum para menteri bertemu pada 3-4 Juni di Inggris, yang menjadi tuan rumah G-7 tahun ini.
JERNIH-Bulan depan, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) akan berkumpul dan membahas cara-cara untuk mengakui sertifikasi vaksinasi Covid-19 secara internasional.
Dilansir Bloomberg, Kamis (20/5/2021), seseorang yang mengetahui masalah tersebut menyebut, tujuan rencana tersebut untuk memberi dukungan terciptanya kerangka kerja global untuk pengakuan dokumen yang menunjukkan bukti inokulasi
Tindakan kelompok ekonomi utama itu, bertujuan membuat langkah-langkah konkret yang akan mendukung kelancaran pembukaan kembali perjalanan global karena semakin banyak orang yang tertular virus corona.
Rencana tersebut disambut gembira oleh industri penerbangan dan pariwisata yang selama ini paling merasakan dampak pandemi.
Diperoleh informasi bahwa Uni Eropa (UE) pada minggu ini mengumumkan akan mengizinkan perjalanan bebas karantina ke blok ekonomi itu dengan catatan pengunjung yang telah divaksinasi penuh.
Namun rencana tersebut belum sinkron dengan anggota G-7 lainnya. Seperti, AS yang belum melonggarkan aturan untuk pengunjung Eropa. Kemudian Inggris juga masih mewajibkan wisatawan dari sebagian besar UE untuk melakukan karantina dan melarang perjalanan ke beberapa negara.
Kemudian UE juga sedang dalam tahap akhir untuk menyetujui kerangka kerja bagi negara anggota dan sertifikat vaksinasi mereka.
Berikut beberapa negara diluar G7 yang telah siap melakukan sertifikasi vaksinasi untuk bepergian;
Arab Saudi
Para peziarah yang hendak menunaikan ibadah haji wajib mengantungi sertifikat vaksin Covid-19. Hal tersebut ditekankan Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah, yang mengatakan, “vaksinasi wajib” dan diperlukan untuk semua jemaah yang berencana menunaikan ibadah haji.
China
Sejak 8 Maret 2021 telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk para pelancong internasional.
Uni Eropa
Dilansir BBC News, 27 negara anggota Uni Eropa akan memutuskan bagaimana menggunakan sertifikat digital baru tersebut. Meski beberapa negara anggota Uni Eropa atas kekhawatiran bahwa aturan mungkin bisa memunculkan kasus diskriminasi.
Inggris
Lebih dari sepertiga populasi Inggris – hampir 25 juta orang – telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 di negara itu. Inggris tidak lagi menjadi anggota Uni Eropa,
Islandia
Islandia menjadi salah satu negara Eropa pertama yang membuka perbatasan eksternal Schengen untuk warga negara negara ketiga.
Sertifikat vaksinasi akan didasarkan pada suntikan yang disetujui oleh European Medicines Agency (EMA), seperti dilansir Euro News. (tvl)