Kenali Gejala dan Pencegahan Kanker Prostat
Jakarta – Kanker prostat merupakan kanker yang paling umum terjadi pada pria. Mengalami retensi urin adalah tanda peringatan dini utama penyakit ini. Apa itu?
Kanker prostat dimulai di kelenjar prostat, yang ditemukan di dasar kandung kemih dan berukuran sebesar buah kenari. Biasanya berkembang perlahan, jadi mungkin tidak ada tanda-tanda selama bertahun-tahun.
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, gejala kanker prostat biasanya tidak muncul sampai berukuran cukup besar untuk mempengaruhi saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar dari penis (uretra). Retensi urin adalah tanda peringatan dini yang umum dan dirasakan seseorang setelah menggunakan toilet.
Retensi urin merupakan suatu kondisi di mana kandung kemih tidak benar-benar kosong meskipun sudah penuh dan sering kali membuat seseorang merasa ingin buang air kecil. Ada dua bentuk retensi urin – akut dan kronis. Retensi urin memengaruhi pria dan wanita, tetapi lebih sering terjadi pada pria, terutama seiring bertambahnya usia. Retensi urin akut terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengancam jiwa.
Massa kanker yang menekan uretra dapat menyebabkan aliran urin menjadi lemah hingga sulit untuk mulai buang air kecil. Memang terkadang sejumlah orang mengalami kesulitan buang air kecil. Namun menjadi tidak normal apabila situasi tersebut terjadi dengan intensitas yang sering.
Apalagi ada perasaan bahwa sesering apa pun buang air kecil, kandung kemih masih terasa seperti belum dikosongkan. Ditambah lagi Anda mungkin sering buang air kecil pada malam hari.
Kebanyakan kanker prostat ditemukan lebih awal, melalui skrining, kata American Cancer Society. “Kanker prostat dini biasanya tidak menimbulkan gejala,” ungkap NHS, seperti dikutip Express.uk
Kanker prostat yang lebih parah terkadang dapat menyebabkan gejala, seperti masalah buang air kecil, termasuk aliran urin yang lambat atau lemah atau kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari. Juga darah dalam urin atau air mani, kesulitan ereksi (disfungsi ereksi).
“Nyeri di pinggul, punggung (tulang belakang), dada (tulang rusuk), atau area lain dari kanker yang telah menyebar ke tulang. Juga mengalami kelemahan atau mati rasa di tungkai atau kaki, atau bahkan kehilangan kontrol kandung kemih atau usus akibat kanker yang menekan sumsum tulang belakang.”
Banyak dari gejala ini bisa menjadi indikasi pembesaran prostat yang merupakan bagian normal dari penuaan. Namun, selalu lebih baik untuk memeriksakan diri, sebab bisa saja hal tersebut berkaitan dengan kanker prostat.
Sementara itu ada faktor risiko tertentu yang membuat seseorang lebih mudah terserang kanker prostat. Antara lain riwayat keluarga dan berusia di atas 50 tahun.
Penelitian terbaru, menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara obesitas dan kanker prostat. Dengan demikian, diet seimbang dan olahraga teratur membantu menurunkan risiko penyakit tersebut.
Saat ini, penelitian lebih lanjut telah mengusulkan bahwa diet tinggi kalsium juga terkait dengan peningkatan risiko kanker prostat. Terkadang, jika kanker prostat didiagnosis, mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun jika risiko penyebarannya rendah ke bagian tubuh lain.
Orang yang menderita kanker yang lebih mungkin menyebar dapat menjalani operasi atau radioterapi. Pilihan pengobatan ini berharap dapat menyembuhkan kanker, tetapi efek sampingnya mungkin akan terasa. Setelah operasi, atau radioterapi, Anda cenderung merasa lelah dan perlu waktu untuk pulih. [*]