Masih Ragu Ikut Vaksinasi? Pertimbangkan Nasehat Ini
Banyak calon penerima vaksin Corona merasa cemas mengingat vaksin ini termasuk hal yang baru di dunia.
JERNIH- Sesuai rencana hari ini vaksinasi virus Corona di Indonesia dimulai pada pukul 09.42 WIB di Istana Negara, Jakarta Pusat. Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Corona.
Nantinya, secara bertahap semua warga masyarakat akan mendapat notifikasi suntikan vaksin corona. Mereka harus mematuhi panggilan vaksinasi dan jika menolak vaksinasi akan mendapat hukum penjara dan denda hingga Rp 100 juta sebagaimana diatur Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan atau menghalangi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan bisa dipidana.
Sebanyak 181,5 juta warga Indonesia menjadi target vaksinasi dalam 15 bulan ke depan.
Namun meski telah dilakukan sosialisasi, masih banyak warga masyarakat yang ragu-ragu, cemas, khawatir, hingga takut untuk disuntik vaksin Corona.
Menurut psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, adalah hal yang wajar dan alami jika calon penerima vaksin Corona merasa cemas mengingat vaksin ini termasuk hal yang baru di dunia.
Dokter Lahargo memberi beberapa tips untuk mengatasi rasa cemas menjelang pelaksanaan vaksinasi.
“Rasa cemas, takut, khawatir terhadap pelaksanaan vaksin COVID-19 adalah hal yang wajar dan alamiah. Ceritakan mengenai perasaan tersebut pada orang yg kita percaya agar bisa lebih lega,” kata dr Lahargo melalui pesan singkat, pada Rabu (13/1/2021).
Berikut beberapa cara untuk mengatasi rasa cemas terhadap vaksin Corona, yakni;
1. Cari informasi sebanyak-banyaknya
Rasa takut dan cemas terjadi karena informasi tentang vaksin yang dimiliki tidak lengkap dan simpangsiur. Untuk mengatasi ketidaktahuan vaksin cara yang terbaik adalah mencari informasi dari sumber yang dapat dipercaya agar hilang rasa khawatir dan keragu-raguan.
“Cari tahu sebanyak-banyaknya terutama mengenai apa yang kita khawatirkan, misalnya, efek samping dan bagaimana mengatasinya, bagaimana rekomendasinya, seperti apa proses pembuatan vaksin, dan lain-lain,” kata dr Lahargo..
2. Hindari konsumsi berita hoax
Membaca berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya bisa membuat rasa takut dan was-was.
“Berita hoax yang tidak jelas akan menambah kecemasan kita. Hindari juga meneruskan berita berita yang demikian ke orang lain. ‘Saring sebelum sharing’,” kata dr Lahargo lebih lanjut
3. Pertimbangkan untung dan risikonya
Cobalah mempertimbangkan resiko jika ikut vaksinasi atau tidak ikut vaksinasi. Kemudian lihat resiko mana yang lebih besar dan lebih berbahaya. Misalnya, bila tak divaksin, maka risiko tertular COVID-19 akan tetap besar dan dapat menimbulkan kesakitan bahkan kematian.
“Kita memang tidak mengetahui semuanya, tetapi vaksin akan meningkatkan imunitas tubuh kita melawan infeksi virus Corona dan risiko menularkan ke orang lain juga berkurang,” kata dr Lahargo mengingatkan pentingnya vaksinasi.
4. pertimbangkan keputusan untuk kebaikan diri sendiri
Yang paling akhir, dr Lahargo menyarankan bahwa saat mengambil keputusan maka yang menjadi dasar adalah kebaikan untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
“Jangan membuat keputusan berdasarkan kecemasan dan ketakutan. Buatlah keputusan berdasarkan harapan dan kemungkinan,”. (tvl)