Mengapa Ambil Darah di PMI Harus Bayar?
Biaya yang dikeluarkan bukan untuk membayar darah namun untuk adalah biaya pemrosesan darah mulai yang dimulai sejak darah diterima dari pendonor hingga siap ditranfusikan ke penerima donor.
JERNIH-Darah merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh. Karena keberadaannya membuat organ di dalam tubuh bisa bekerja secara optimal.
Dalam tubuh, cairan berwarna merah ini bertugas mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan berbagai senyawa penting lainnya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
Di saat yang bersamaan, darah juga bertugas untuk membawa zat sisa yang sudah tidak berguna lagi ke sistem ekresi atau pembuangan, termasuk ke dalam ginjal, paru-paru, dan hati.
Melihat tugasnya yang sangat vital, maka setiap orang tidak boleh kekurangan darah agar seluruh aktivitas dalam tubuh bekerja dengan normal. Lalu berapakah jumlah darah yang dibutuhkan dalam tubuh manusia agar tidak disebut kekurangan darah?
Mengutip Livescience, Daniel Landau, dokter spesialis hematologi dan kanker di University of Florida Cancer Center mengatakan tubuh orang dewasa sehat rata-rata mengandung sekitar 4-5 liter darah.
Kekurangan darah akan menyebabkan kehilangan sekitar 8-10 persen dari total berat tubuh, oleh sebab itu jutaan kantung darah diperlukan setiap hari karena setiap waktu selalu terjadi kejadian-kejadian yang pada akhirnya membutuhkan tambahan darah.
Kebutuhan darah di Indonesia termasuk tinggi. Darah tersebut digunakan untuk menolong persalinan, mengobati penyakit, dan juga penanganan ketika terjadi suatu kecelakaan yang mengakibatkan korban kehilangan banyak darah.
Banyak warga masyarakat yang terpaksa mendapatkan darah harus mengeluarkan uang banyak. Padahal donor darah itu gratis alias tidak dibayar, tapi setiap orang yang membutuhkan darah harus membayar sejumlah biaya.
Semua darah yang diperoleh dari PMI secara gratis, tidak dipungut biaya untuk mendapatkannya. Tapi, memang ada biaya yang harus dikeluarkan sebagai biaya pemrosesan darah atau yang disingkat BPD.
“Darah yang didapat dari donor harus melalui tahap uji kelayakan bebas dari penyakit seperti HIV, Malaria, dan Hepatitis, yang semuanya itu memerlukan biaya”. kata Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya PMI Kota Jakarta Selatan, Iwan Prasetya.
“Di samping itu, harga kantong darah yang masih import menjadi salah satu faktor kenapa harga sekantong darah begitu mahal” kata Iwan menambahkan.
Sebagaimana diketahui darah tak bisa langsung disalurkan pendonor kepada penerima. Proses pengambilan darah dari pendonor, melalui beberapa tahapan yang bisa memakan waktu hingga enam jam lamanya.
Jadi biaya yang dikeluarkan bagi mereka yang membutuhkan darah adalah biaya pemeliharaan dan pengolahan darah, perekrutan donor, pengadaan kantung, bahan pakai modis dan non medis, pemeriksaan Hb, uji saring penyakit, uji cocok serasi, penggantian alat, pemeliharaan, dan biaya penunjang lainnya. (tvl)