Oikos

Sering Galau Terancam Pikun di Hari Tua

Jakarta – Jumlah Orang Dengan Demensia (ODD) di Indonesia diprediksi akan mencapai 2 juta orang pada tahun 2030, meningkat sekitar 67 persen dibanding tahun 2016. Hal ini dipicu gaya hidup yang tidak sehat dan beban pikiran yang berkepanjangan.

Tak hanya di Indonesia, berdasarkan riset yang dikeluarkan oleh The Alzheimer’s Society pada 2014, terdapat sekitar 42.000 penduduk usia produktif di Inggris terkena Early Onset Dementia (EOD), tanda-tanda demensia atau pikun.

Demensia, yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku, dianggap hanya dialami oleh orang tua paruh baya. Faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat umumnya menjadi penyebab utama. Pikiran negatif seperti galau yang berkepanjangan, berpikir negatif, stres dan depresi yang dibiarkan dalam waktu yang lama juga membuat risiko demensia semakin besar.

“Generasi muda berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup ODD, lansia dan diri sendiri,” ujar DY Suharya, Direktur Regional Alzheimer Asia Pasifik dan Founder Alzheimer’s Indonesia dalam keterangan resmi, kemarin.

Ia berharap generasi muda tergerak untuk meningkatkan kualitas hidup diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental sehingga bisa berperan aktif mengontribusikan berbagai keahliannya untuk menciptakan lingkungan ramah demensia dan ramah lansia di Indonesia.

Yuda Turana, penulis buku “Stop Pikun di Usia Muda” mengatakan banyak cara untuk menekan risiko pikun yang dapat berdampak pada demensia. “Berbagai fakta penelitian menunjukkan faktor hipertensi, diabetes, merokok, kurang tidur, stres, dan kesendirian akan mengakibatkan otak mengerut lebih cepat. Olahraga, nutrisi, dan kebiasaan hidup sehat dapat mencegah kepikunan,” jelas dia.

Back to top button