Tertawalah Karena Bisa Jadi Terapi Stres Saat Pandemi
JERNIH – Merasa bosan, stress, karena kehidupan sosial yang jauh berubah saat pandemi kerap dialami oleh banyak orang. Tak heran akan muncul masalah psikis atau kejiwaan. Ada jenis terapi yang bisa meredam stress sekaligus juga membawa kita bertambah bahagia.
Ya, ada terapi tertawa yang menjadi cara ampuh untuk meredakan ketakutan dan stress di tengah pandemi Covid-19 yang terus berlanjut. “Virus corona membuat banyak orang mesti mengisolasi diri dan melakukan karantina agar tidak tertular dan tidak menyebarkan virus,” kata M Agus Syafii, Ketua Rumah Amalia, di Jakarta, kemarin.
Pemerhati sosial tersebut menjelaskan isolasi atau berdiam diri di rumah berpengaruh terhadap menurunnya kondisi kesehatan mental. Isolasi dikaitkan dengan kesepian, tidak memiliki hubungan sosial, kesepian, kesendirian, stres, dan depresi yang tinggi. “Di saat-saat seperti ini butuh relaksasi, melepas ketegangan dengan terapi tertawa,” tambahnya.
Tertawa merupakan simbol harapan dan kebutuhan terbesar dalam hidup. Tertawa adalah sesuatu yang natural dan tidak bisa dianggap remeh karena dapat menyembuhkan dan memberikan harapan.
Terapi tertawa adalah salah satu program kegiatan Rumah Amalia untuk anak-anak termasuk untuk masyarakat karena terapi tertawa adalah solusi efektif menghadapi pandemi yang dapat membantu otak rileks di saat banyaknya pikiran dan ketakutan selama menghadapi corona.
Mulai dari kabar kematian, bertambahnya jumlah korban, hingga ketakutan ketiadaan bahan makanan. “Saat tertawa, tubuh mengeluarkan hormon yang menenangkan dan menimbulkan rasa bahagia. Ketika itu pula, organ tubuh bekerja lebih baik,” paparnya.
Dikutip dari Help Guide, penelitian menunjukkan, tertawa dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan suasana hati, mengurangi rasa sakit, dan meredakan stres.
Terapi tertawa bisa dilakukan dengan berbagi cerita lucu bersama keluarga secara langsung. Dapat pula dengan menghubungi teman melalui video call atau WA. Nonton TV atau di media sosial. [*]