Oikos

Tips Bekerja dari Rumah Tapi Pekerjaan Tetap Optimal

Jakarta – Kerja dari rumah alias Work From Home (WFH) kini banyak diberlakukan perusahaan terutama di Jakarta. Termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah mulai dianjurkan bekerja dari rumah. Hal ini terkait pencegahan penularan virus Corona (Covid-19).

Kerja dari rumah bukan lagi ekslusif milik pekerja lepas. Sekarang mulai banyak kantor yang memberikan fasilitas bagi pegawainya untuk bekerja dari mana saja, termasuk dari rumah.  Kita tidak perlu bermacet-macet ria menempuh perjalanan jauh demi ke kantor.

Gangguan bergosip, makan siang berlama-lama dan ajakan rapat dadakan juga bisa kita hindari. Kerja dari rumah juga berarti saat bangun tidur, enggak perlu gosok gigi apalagi mandi, kita sudah bisa mulai bekerja. Bahkan bisa diselingi tidur siang segala.

Tapi tentunya bekerja dari rumah tidak semudah itu. Di rumah memang tidak teman kerja yang ganggu, tapi sebagian dari kita memiliki anak atau pekerjaan rumah tangga yang harus diurus. Ditambah lagi tanpa disiplin diri yang kuat, sangat mudah terpleset dalam jurang kemalasan.

Jadi gimana caranya supaya kerjaan beres diselesaikan dari rumah? Berikut tips dari yang diberikan dbs.com.

1. Mulai sepagi mungkin

Kegiatan mandi dan bergegas ke kantor sangat bisa membangunkan raga serta pikiran. Ketika bekerja di rumah, bantal dan guling seolah berbisik agar kita melanjutkan mimpi. “Nanti saja bangunnya, toh, enggak ada absen,” bisik mereka kompak.

Mulai bekerja sepagi mungkin justru membuat kita lebih produktif untuk menyelesaikan semua tugas yang harus diselesaikan hari tersebut. Memang enggak perlu mandi, tapi cuci muka sangat membantu untuk segera mulai kerja. Kalau perlu buat yang muslim, setelah sholat Subuh, segeralah bekerja. Saat anak belum bangun, mulai bekerja. Percayalah, semakin ditunda, semakin sulit memotivasi diri kita mulai bekerja.

2. Bersikap seolah pergi ke kantor

Motivasi menjadi produktif semakin tinggi seiring dengan rutinitas yang dilakukan sebelum bekerja. Begitu pula yang terjadi dengan bekerja dari rumah. Lakukan rutinitas yang akan membangun motivasi bekerja. Meski enggak ada rekan kerja yang melihat saat work from home, bila mandi dan berdandan bisa bikin kita semangat, ya lakukan saja.

3. Aturan bagi anggota keluarga serumah

Beri pengertian bagi anggota keluarga bahwa pada jam tertentu kita sedang serius bekerja sehingga tidak bisa diganggu. Kita bisa menempelkan signs di depan kamar yang digunakan sebagai tempat kerja. Misal, sticker warna merah, artinya tidak bisa diganggu. Sticker kuning, berarti bisa sedikit diganggu. Post it hijau berarti boleh masuk. Kuncinya kita harus konsisten dengan jadwal yang diterapkan.

4. Pilih satu spot tempat kerja

Hindari bekerja di tempat yang sudah kita asosiasikan dengan waktu bersantai. Seperti di sofa atau tempat tidur. Ciptakan tempat bekerja yang nyaman di salah satu sudut rumah. Lebih bagus lagi bila kita mau berinvestasi dengan membeli meja dan kursi yang nyaman.

Frank Niles, co-founder dan partner Fayetteville, firma pelatihan dan konseling bagi eksekutif di Amerika, berkata, “Kelihatannya enggak penting, tapi sebenarnya penting, beli lah kursi kerja yang nyaman. Kita jadi lebih termotivasi untuk tekun bekerja dan menjadi produktif.” Cobalah kursi kursi ergonomis yang ditawarkan di toko dan browsing online untuk mendapatkan harga yang kompetitif.

5. Pura-pura tidak di rumah

Lagi konsentrasi kerja tiba-tiba petugas RT membunyikan bel. Akhirnya kita harus keluar beramah-tamah dan akhirnya kehilangan konsentrasi. Bila efisiensi kerja adalah tujuan utama bekerja di rumah, maka kuatkan hati kita. Mulai sekarang, hindari menjawab telepon rumah dan membuka pagar bila tidak ada keadaan urgent.

6. Hindari keluar rumah tengah hari untuk urusan nonkejar

Salah satu yang membuat bekerja di rumah terasa nikmat adalah kita bisa mengatur waktu. Akan tetapi ini bukan berarti seenaknya keluar dari jadwal. Justru kita harus sangat pintar mengatur waktu. Hindari keluar rumah di tengah hari untuk urusan yang tak berhubungan dengan pekerjaan. Kecuali untuk keadaan tertentu dan kita siap menebus jam kerja yang hilang. Misal, teman lama yang sedang berkunjung ke Indonesia mengajak ketemu pukul 14.00-16.00, maka ini berarti pukul 18.00 harus kembali kerja menyelesaikan tugas yang belum selesai.

7. Persulit akses ke media sosial

Enggak ada bos dan rekan kerja yang mengawasi layar laptop kita, nih. Apa ini berarti kita bebas nonton Youtube atau mengikuti kejulidan netizen di akun lambe? Eits, ya enggaklah. Fast Company mengusulkan agar kita log out dari semua akun di jam kerja. Disiplin, disiplin dan disiplin. Mantra itu harus terus digaungkan di kepala bila ingin kerjaan beres dari rumah.

8. Membuat rencana kerja setiap hari

Di manapun kita bekerja, menuliskan daftar rencana kerja yang harus dilakukan setiap hari, sangat berguna untuk komitmen diri. Kita tidak akan mudah tergoda mengubah jadwal. Ditambah lagi kepuasan mencoret tugas yang sudah selesai dilakukan itu rasanya luar biasa!

9. Gunakan waktu istirahat semaksimal mungkin

Bila pekerjaan sudah selesai lebih cepat dari yang diharapkan, kita bisa me-reward diri dengan pergi keluar rumah melakukan kegiatan yang disukai dan bertemu orang lain. Seperti berenang, ngopi dengan pasangan atau nonton film. Manjakan diri sendiri, tutup laptop dan keluar dari spot kerja untuk menyegarkan pikiran.

Back to top button