Mabuk Miras Seorang Oknum Polisi Todongkan Senjata ke Kapolsek
Sambil pura-pura menerima telpon, Akbar mundur pelan-pelan diikuti anggotanya, meninggalkan AF yang mengacungkan senjata kearah mereka.
JERNIH-Adegan seperti di film-film Amerika terjadi ketika oknum Polisi Brigpol AF yang tengah mabuk menodongkan senjata api ke arah seorang Kapolsek di Bonto Bahari, Bulukumba.
Peristiwa menegangkan tersebut terjadi di sebuah kafe di kawasan Pantai Tanjung Bira, Bulukumba, saat Kapolsek Bonto Bahari AKP Akbar Munir mencoba menenangkan AF yang tengah mabuk dan berbuat onar di wilayah itu.
Akbar menceritakan kronologi kejadian menegangkan tersebut, berawal ketika pihaknya menerima laporan dari seorang pemilik kafé di kawasan Pantai Tanjung Bira tentang keberadaan AF yang membuat onar di kafe miliknya. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 3 Oktober 2020, malam
Akbar menyebut pemilik kafe saat itu meminta AF untuk membayar terlebih dahulu membayar miras yang dipesannya. namunAF tersinggung dan marah.
“Nah mungkin dia sudah dalam kondisi mabuk dia bilang ‘kenapa kau tidak percaya saya?’ katanya,” kata Akbar.
Tak cukup hanya marah, AF menyiramkan miras tersebut ke pemilik kafe dan memporak porandakan botol-botol miras sehingga membuat kafe berantakan.
“Dia lempar sana-sinilah botol-botol yang ada di situ kan, botol minuman,”.
Pihak kafe akhirnya meminta bantuan personel Polsek Bonto Bahari. Namun AF justru semakin liar saat dicoba ditenangkan sesama aparat.
“Ke sana lah anggota, ada satu junior ke sana. Tapi mungkin tidak bisa dia kendalikan, dia teleponlah seniornya yang Kanit Obvit ini. Sampai sana, katanya dengan sopan, karena saya tahu sendiri Kanitnya orangnya sabar, ‘Jangan meki ribut, malu-malu ki, kita polisi’,” kata Akbar lebih lanjut.
Karena tidak juga didengar AF, akhirnya, seluruh personel Polsek pergi dari kafe tersebut untuk membantu menenangkan diri AF. Mereka juga menghubungi Kapolsek Bonto Bahari AKP Akbar Munir yang akhirnya mendatangi lokasi.
Saat Akbar datang, AF ternyata sudah pergi. Namun tiba-tiba AF datang lagi dengan membawa senjata api dan menodongkannya ke arah Kapolsek dan personel Polsek.
“Dia datang, begitu standar motornya, keluarkan senjata,” kata Akbar yang saat itu tengah berkoordinasi dengan anggotanya di pintu masuk tersebut.
“Dia bilang ini isinya (peluru) 12 biji. Senjata itu digunakan untuk nunjuk. Saya pun gemetar waktu itu, saya cuma bisa pasrah waktu itu, saya cuma bisa pasrah, tenang, dan berdoa, alhamdulillah tenang, tidak ada letusan,” kata Akbar menjelaskan upayanya menghindari AF yang tengah mengacungkan senjata api ke arahnya.
Akbar meminta anggotanya tetap tenang. Dia juga berpura-pura menelepon seseorang sambil pelan-pelan meninggalkan lokasi. Anggota Polsek juga pelan-pelan mundur. Keputusan Akbar menghindari AF karena mencegah agar anggotanya tidak melakukan hal tak terkendali.
“Akhirnya saya berpikir lebih baik saya tinggalkan daripada saya layani. Saya lihat anggota sudah mulai emosional. Khawatir mereka tidak bisa mengendalikan diri. Namanya kita aparat, kita bersenjata semua, kan,”.
Tak dijelaskan bagaimana cara meringkus AF, namun kini AF tengah menjalani pemeriksaan di Provost Polda Sulawesi Selatan.
Akbar bersyukur dirinya dan anggota Polsek Bonto Bahari tidak terpancing emosi saat menenangkan AF. Namun Akbar mengakui peristiwa tersebut meninggalkan trauma pada dirinya.
“Alhamdulillah situasi itu saya bisa lewati, saya cuma pasrah tenang dan berdoa. Kalau saya ingat itu saya trauma,”. (tvl)