Polisi Lalulintas Bakal Pakai Seragam dengan Bodycam
Penyesuaian seragam itu dilakukan untuk membantu masyarakat sekaligus melindungi petugas yang berada di lapangan.
JERNIH-Anggota Polri yang bertugas di Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Unit Turjawali) seragamnya akan mengalami perubahan dimana pada saat bertugas akan dilengkapi dengan bodycam.
Pembaharuan seragam Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri itu disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah saat dikonfirmasi, pada Selasa (27/9/2022) lalu.
“Untuk penggunaan seragam lalu lintas yang rencananya akan ada bodycam,” kata Kombes Nurul.
Dengan pembaharuan seragam dengan bodycam saat bertugas diharap dapat semakin meningkatkan pengawasan ketertiban berlalu lintas. Adapun tujuan pemasangan bodycam tersebut untuk mengawasi situasi lalu lintas.
Nantinya bodycam yang terpasang pada seragam anggota Polri akan terintegrasi dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), sehingga, penindakan para pelanggar akan lebih efisien. Terutama untuk menghindari kontak langsung petugas dengan para pelanggar.
“Akan terintegrasi dengan ETLE atau dalam penindakan pelanggar lalu lintas sehingga mengurangi petugas kontak langsung dengan pelanggar yang rawan menimbulkan perdebatan atau peluang penyimpangan lainnya,” kata Nurul.
Sementara menurut Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi pembaharuan pakaian dinas lapangan hanyalah modifikasi seragam lama.
baca juga: Korlantas Kembangkan BPKB Elektronik Terintegrasi Sistem Single Data
“Kami melihat perlu ada penyesuaian. Seragam PDL (pakaian dinas lapangan) yang baru ini merupakan modifikasi dari seragam yang dulu,” kata Irjen Firman beberapa waktu lalu.
Adapun beberapa perubahan pada PDL di antaranya, atribut yang terbuat dari bordir, memiliki kaitan handy talky (HT) dan bodycam, serta berbahan reflector sehingga bisa terlihat dari jauh dan menarik perhatian.
Dia menjelaskan penyesuaian seragam itu dilakukan untuk membantu masyarakat sekaligus melindungi petugas yang berada di lapangan.
Selain itu, seragam PDL tersebut dibuat minimalis untuk memudahkan polisi lalu lintas atau polantas bergerak, nyaman, dan sigap dalam mobilitas penanganan kecelakaan.
Firman menjelaskan terdapat beberapa perubahan pada PDL, antara lain atribut yang terbuat dari bordir, memiliki kaitan handy talky (HT) dan bodycam, serta berbahan reflector sehingga bisa terlihat dari jauh dan menarik perhatian.
“Sebelumnya menggunakan pin logam di PDL yang bisa menyulitkan atau mengganggu pergerakan, dari sisi harga juga lebih mahal. Jadi, seragam (baru) ini selain memberi perlindungan juga untuk efisiensi anggaran,”.
baca juga: Hindari Pakai Lampu Hazard Waktu Hujan Deras. Ini Alasannya
Selanjutnya pada topi pet polantas, Firman menyebut ada perbedaan mencolok dengan penambahan sillitoe tartan (motif biru putih kotak-kotak) untuk memudahkan masyarakat mengidentifikasi personel dari jauh.
“Di pet ada background spotline, jadi bisa dilihat dari jauh apabila membutuhkan polisi,” imbuh dia.
Sedangkan pada mobil Korlantas juga ada penggantian warna strip merah menjadi putih pada mobil operasional polantas. Dengan penggunaan warna putih menyala, mobil petugas bisa terlihat dari jarak cukup jauh.
“Misalnya, ada hambatan di jalan yang mengharuskan polantas mengambil keputusan mengubah arus lalu lintas, warna putih memiliki arti sebagai petunjuk atau perintah yang bisa diikuti masyarakat. Dengan warna yang lebih menyala, pada cuaca buruk atau malam pun bisa memudahkan masyarakat,” jelasnya.
Pembaruan PDL dan kendaraan dinas polantas sudah disetujui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, namun hal tersebut perlu diiringi dengan pelayanan polantas yang jauh lebih baik. (tvl)