POTPOURRI

Hasil Studi menyebut Truk dan Motor Kontributor Polutan Terbesar

Dalam laporannya WRI menyebut jika truk berkontribusi terbesar pada partikel emisi (PM 10, PM 2.5 dan karbon hitam), nitrogen oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2).

JERNIH-Studi terbaru Pemerintah Provinsi Jakarta yang yang dilakukan World Resources Institute (WRI) Indonesia melalui program USAID Clean Air Catalyst menyebut jika kendaraan berat terutama truk dan sepeda motor sebagai penyumbang terbesar berbagai jenis polutan yang mengotori udara.

Dalam laporannya WRI menyebut jika truk berkontribusi terbesar pada partikel emisi (PM 10, PM 2.5 dan karbon hitam), nitrogen oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2).

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan hasil studi ini sangat bermanfaat untuk memahami sumber polusi di Jakarta yang selanjutnya dapat digunakan untuk dasar pengembangan kebijakan pengendalian polusi yang tepat sasaran.

“Dengan data ini, Jakarta lebih siap dalam menghadapi tantangan terkait polusi udara di masa depan,” kata Afan dalam keterangan resmi, di Jakarta, pada Sabtu (12/10/2024)

Laporan WRI juga menyebut jika motor lebih banyak menyumbangkan karbon monoksida (CO) dan senyawa organik volatil nonmetana (NMVOC).

Sejak 2018 Indonesia telah menerapkan standar mesin Euro 4untuk mobil bensin dan mulai 2022 untuk mobil diesel. Sementara sejak 2013 motor menerapkan Euro 3.

Manajer Program Kualitas Udara WRI Indonesia dan Project Manager Clean Air Catalyst Satya Utama mengatakan laporan yang disusun pihaknya dapat membantu merancang kebijakan yang lebih komprehensif untuk pengendalian polusi udara.

“Data yang dihasilkan dari studi ini memberikan gambaran lebih jelas mengenai tantangan polusi udara di Jakarta, khususnya dari sektor transportasi. Ini adalah upaya konkret dalam upaya mengurangi emisi, khususnya dari sektor transportasi untuk kualitas udara yang lebih baik,” kata Satya.

sebagaimana diketahui penurunan akan berkontribusi pada perbaikan Kesehatan masyarakay khususnya menekan angka penyakit pernapasan dan kardiovaskular yang seringkali lebih tinggi di kawasan perkotaan. (tvl)

Back to top button