Industri Film Porno Lebih Siap Menghadapi Virus Corona
CALIFORNIA- Pandemi virus Corona dengan tingkat penularan yang begitu tinggi telah menyebabkan dampak dramatis bagi manusia, menjalar cepat ke berbagai negara dan menimbulkan banyak korban nyawa. Pun demikian dengan dunia industri tak luput dari dampak wabah corona, salah satunya adalah industri film porno.
Kebijakan pemerintah di berbagai negara yang menetapkan pembatasan interaksi seperti lockdown dan social distancing juga memunculkan pertanyaan sejauh manakah pengaruh virus corona bagi mereka yang bekerja di industri film porno, mengingat pekerjaan mereka menuntut kontak langsung, dari mulut ke mulut, dari kulit ke kulit, terutama interaksi tubuh dalam beragam jurus ‘bergoyang’.
“Walaupun saya belum melihat penurunan tertentu dalam pembuatan film,namun kami telah melihat tindakan pencegahan lainnya. Informasi mengenai kebersihan, gejala, dan perawatan sedang dibagikan di seluruh industri, ”kata Alana Evans, presiden Adult Performers Actors Guild (APAG) kepada The Daily Beast.
Uniknya industri film porno memiliki pengalaman dalam mengantisipasi penyakit yang ditularkan melalui cairan maupun dari orang ke orang. Industri film porno sejak lama telah mensyaratkan kebersihan dan kesehatan bagi setiap pekerja film porno sebagai sebuah keharusan. Mereka dituntut oleh aturan untuk pemeriksaan sexually transmitted diseases (STD) setiap 14 hari sekali.
STD atau penyakit kelamin adalah infeksi yang didapatkan dari berhubungan seks dengan seseorang yang merupakan inang agen infeksi. Dengan ketatnya pemeriksaan STD maka mewabahnya virus Corona di industri film porno Amerika telah dipantau sejak awal.
Maitland Ward, aktris Disney tahun 90-an yang sejak tahun 2020 memutuskan terjun sebagai bintang film dewasa menyatakan bahwa Industri film dewasa berpengalaman dalam pencegahan dan mengandalkan skrining kesehatan. “ Jadi, sebagai sebuah industri, kita mungkin lebih siap untuk mengambil tindakan cepat dan memperingati pelaku yang terkena wabah” ujarnya.
“Meskipun tidak ada yang yakin tentang virus ini dan bagaimana menangani situasi seperti ini dengan sempurna, saya merasa industri dewasa lebih siap daripada kebanyakan karena kita hidup dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kesehatan setiap hari,” kata Ward.
Industri pembuatan film pornografi pernah beberapa kali terkena kasus wabah HIV yang mengakibatkan produksi film untuk sementara dihentikan. Seperti yang terjadi pada kasus Tahun 2004 ketika seorang aktor positif terkena HIV sehngga 30 hari lamanya pembuatan film dihentikan dan segera dilakukan pengujian massal. Demikian pula tahun 2013 sempat dihentikan selama 6 hari ketika diketahui seorang artis ditemukan positif HIV.
Walaupun secara luas Industri film porno relatif belum tersentuh kepanikan virus corona, sebuah asosiasi perdagangan nirlaba dari industri pornografi dan hiburan dewasa di Amerika Serikat bernama Free Speech Coalition (FSC) menghimbau kepada semua industri film dewasa untuk sukarela menghentikan syuting film hingga akhir Maret. Hal itu menyikapi seruan Gubernur California Gavin Newsom untuk menutup bisnis non-esensial seperti bar dan pabrik anggur untuk mencegah virus corona.
Menurut juru bicara FSC, Mike Stabile bahwa para pekerja film masih berkeinginani untuk syuting. Karena seruan tersebut tersebut membuat mereka kehilangan pendapatan. Untuk itu, produsen film mengambil tindakan pencegahan dengan melakukan syuting lokal, meminimalisir perjalanan udara, dan tidak menggunakan pemain film dari luar rumah produksinya. “Salah satu produser yang saya ajak bicara mengatakan tentang kemungkinan menggunakan termometer untuk menguji orang-orang di set sebelum memulai. ” ujar Stabile.
Senada dengan Stabile, artis porno Angela White mengatakan bahwa dia mengikuti seruan FSC untuk mencegah virus corona. “Kami meminta pemain dan produsen yang terus syuting, untuk waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal, termasuk mendidik pemain dan kru, membatasi ukuran set, dan menghentikan perjalanan udara bila memungkinkan. ”
Dihentikannya syuting film tersebut membuat beberapa bintang porno lainnya, seperti Tasha Reign, lebih fokus pada pengambilan konten solo, seperti cam modelling yang bisa dilakukan di rumah tanpa harus berinteraksi dengan banyak orang. “Saya baru-baru ini syuting, dan saya harus memastikan bahwa lawan main saya tidak batuk atau menunjukkan tanda-tanda penyakit,” kata Reign.