Inilah Tantangan Mobil Listrik Saat Ini
Masyarakat Indonesia lebih menyukai kendaraan tipe family car, terbukti dengan paling larisnya tipe mobil family car di Indonesia.
JERNIH-Komitmen pemerintah beralih dari mobil dengan bahan bakar minyak (BBM) kepada mobil listrik sudah lama ditetapkan. Bahkan pemerintah telah membuat target pada pada tahun 2025 mendatang sebanyak 400 ribu unit mobil listrik atau 20% kendaraan yang beredar di Indonesia adalah mobil listrik.
Untuk mewujudkan rencana tersebut pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Salah satu alasan peralihan mobil dengan bahan bakar minyak (BBM) ke mobil listrik di antaranya penggunaan mobil listrik akan berkontribusi terhadap pengurangan polusi udara yang diakibatkan oleh emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan konvensional. Sehingga bisa dibayangkan bahwa kota-kota besar yang dipenuhi mobil listrik akan memiliki kualitas udara yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi saat ini.
baca juga: Sejauhmana Keseriusan Pemerintah Tawarkan Kendaraan Listrik?
Namun keberhasilan transisi ke mobil listrik masih menghadapi banyak kendala atau tantangan yang membuat masyarakat masih enggan beralih menggunakan kendaraan listrik, antara lain:
Masih tingginya harga mobil listrik sampai saat ini. Sebagai contoh, harga Wuling Air rev long range OTR Jakarta untuk masih di kisaran Rp 295.000.000. Untuk tipe standard range yang lebih murah bisa dibeli dengan harga Rp 238.000.000.
Masyarakat membandingkan harga mobil listrik Wuling ini dengan mobil berbasis BBM dengan kapasitas empat orang yang dijual Toyota, Daihatsu, dan Honda, masih dapat dibeli dengan harga Rp 100.000.000 – Rp150.000.000.
baca juga: Begini Cara Cek Apakah Kendaraan Kita Pernah Terekam ETLE
Tantangan berikut adalah saat ini mobil listrik tipe family car masih belum tersedia. Sementara masyarakat Indonesia lebih menyukai kendaraan tipe family car, halmana terbukti dengan paling larisnya tipe mobil family car di Indonesia. kendaraan tipe family car dapat menampung tujuh penumpang.
Saat ini ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN, masih belum tersedia secara maksimal, merupakan kendala lain yang membuat masyarakat masih berfikir panjang untuk berganti kendaraan dengan BBM kepada kendaraan listrik.
Ketersediaan SPKLU di berbagai fasilitas umum seperti mall, restoran, rumah sakit, dan universitas sangat diperlukan bagi pengguna mobil listrik mengingat proses pengisian ulang daya baterai yang memakan waktu.
Sebagai contoh Wuling Air ev tipe long range masih membutuhkan waktu panjang untuk pengisian daya baterai yakni sekitar sebelas jam. Sementara Wuling Air ev tipe standard range membutuhkan waktu 8.5 jam.
Hal lain yang juga perlu mendapat solusi adalah belum tersedianya mobil listrik untuk perjalanan jauh di atas 300 km. (tvl)