POTPOURRIVeritas

Kebahagiaan Ilusif di Instagram dengan Akhir Bunuh Diri

Pada 2019, untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-10, pasangan ini menggelar pesta besar dengan tema “Midsummer Night’s Dream”—persis judul sebuah film horror yang rilis 1999 dengan bintang Michelle Pfeiffer, dan di-remake 2017 dengan bintang Rachael Leigh Cook– di rumah liburan mereka di Hamptons. Ternyata kehidupan pasangan ini memang kemudian jadi horror tersendiri.

JERNIH–Kehidupan Candice dan Brandon Miller, pasangan seleb-gram dari New York City, AS, seharusya menyadarkan kita semua bahwa hidup mustinya tetap menapak pada realitas. Pasangan itu dikenal publik dan kaum sosialita sebagai simbol kemewahan dan gaya hidup sempurna.

Kehidupan mereka sering ditampilkan di akun Instagram milik Candice, “Mama and Tata,” yang memiliki sekitar 80 ribu pengikut. Di sana, mereka berbagi momen-momen indah dari pesta-pesta besar, liburan mewah, dan segala sesuatu yang bagi kaum awam hanya pernah teralami saat mimpi.

Pada 2019, untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-10, pasangan ini menggelar pesta besar dengan tema “Midsummer Night’s Dream“—persis judul sebuah film horror yang rilis 1999 dengan bintang Michelle Pfeiffer, dan di-remake 2017 dengan bintang Rachael Leigh Cook– di rumah liburan mereka di Hamptons. Pesta yang dihadiri puluhan teman dekat mereka, dengan pemandangan wanita-wanita cantik dalam gaun elegan dan pria-pria tampan yang menemani mereka.

Pasangan ini memperbarui janji pernikahan mereka di tepi kolam renang yang dikelilingi kelopak bunga peony dan mawar, di bawah kanopi lampu-lampu indah. Candice bahkan mengatakan kepada seorang blogger gaya hidup bahwa pidato suaminya membuatnya menangis karena emosi yang tulus nan romantis yang ditunjukkannya.

Gambar-gambar dari acara tersebut dipublikasikan di akun Instagram Candice, membuat pengikutnya merasa iri dan terinspirasi oleh kehidupan yang tampak sempurna itu. Namun, di balik tampilan glamor tersebut, ada kenyataan yang sangat berbeda—kenyataan yang penuh dengan utang dan masalah finansial yang disembunyikan dari pandangan publik.

Lima tahun setelah pesta besar tersebut, citra sempurna keluarga Miller mulai runtuh. Brandon, yang berusia 43 tahun, ditemukan tewas pada 3 Juli 2023 di sebuah rumah sakit di Southampton. Ia meninggal karena bunuh diri, meninggalkan catatan yang menyebutkan bahwa ia merasa putus asa setelah sebuah kesepakatan bisnis yang ia harapkan dapat menyelamatkan keuangan keluarganya gagal. Saat itu, Candice dan kedua anak mereka sedang berlibur di Pantai Amalfi di Italia, tanpa mengetahui kesulitan besar yang sedang dialami Brandon.

Tragedi itu mengejutkan keluarga dan teman-teman mereka. Ketika dimintai komentar, juru bicara keluarga mengatakan bahwa Candice dan anak-anaknya sangat terpukul oleh kehilangan itu. “Candice sangat hancur karena kehilangan belahan jiwanya, dan hidup kedua putri kecilnya selamanya berubah karena kehilangan ayah yang mereka cintai,” kata juru bicara tersebut.

Kehidupan mewah yang dipamerkan keluarga Miller ternyata didanai oleh utang yang luar biasa besar. Rumah besar di Hamptons yang sering mereka pamerkan sebenarnya tidak sepenuhnya milik mereka, karena dibebani oleh beberapa hipotek. Mereka juga menghadapi tuntutan hukum dari kreditur, kebangkrutan bisnis, investasi yang gagal, dan bahkan perahu mewah mereka, “Miller Time,” disita karena gagal bayar.

Kematian Brandon, yang terjadi di Hamptons di era medsos itu menarik perhatian banyak orang. Sejarawan Neil J. Young, yang sedang menulis buku tentang Hamptons, mengatakan bahwa di tempat seperti ini, kemewahan yang tiba-tiba runtuh menjadi topik yang sangat menarik. “Tempat ini didasarkan pada gaya hidup yang dipamerkan sekelompok orang tertentu,” kata Dr. Young. “Ini tentang rumah yang dimiliki, kegiatan yang dilakukan—dari restoran, olahraga, hingga pesta. Namun, ini juga tempat di mana seseorang bisa dengan cepat jatuh ke dalam lubang hutang, di mana rumah kartu bisa runtuh secara tiba-tiba.”

Meskipun kehidupan publik keluarga Miller tampak bersinar, kenyataan pribadi mereka jauh lebih gelap dan menyakitkan. Kisah mereka adalah pengingat tragis tentang bahaya dari rakus untuk memiliki segalanya, dan apa yang bisa terjadi ketika seseorang tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut.

Setelah kematian Brandon, spekulasi dan pembicaraan tentang penyebab jatuhnya keluarga Miller terus berkembang, baik di kalangan elit Hamptons maupun di media sosial. Banyak yang mencoba mencari petunjuk dari akun Instagram Candice untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Namun, yang tetap tersisa adalah kisah kesedihan yang mendalam dan kehilangan yang tak tergantikan.

Dalam pernyataan yang diberikan setelah kejadian tersebut, saudara perempuan Brandon, Maurley Miller, menyampaikan betapa besar kehilangan yang ia rasakan. “Apa yang tidak dibicarakan dalam semua ini adalah kehilangan adikku, seseorang yang selalu aku cintai tanpa syarat,” katanya. “Kini ada lubang di hatiku yang tidak akan pernah terisi lagi. Aku benar-benar hancur.”

Tragedi ini menyingkap perbedaan yang sangat besar antara citra publik yang dipamerkan keluarga Miller dan kenyataan pribadi yang mereka hadapi. Di era media sosial, di mana tampilan sempurna sering kali menjadi tujuan utama, kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik layar, banyak orang mungkin menghadapi tekanan yang sangat berat, yang pada akhirnya bisa berujung pada kehancuran.

[dsy/TheNewYorkTimes]

Back to top button