Kisah Para Pengkhianat dalam Sejarah Islam
Pengganti Umar, yaitu Utsman bin Affan, terus menerus dilanda fitnah dan pengkhianatan karena dituduh melakukan nepotisme.
Oleh : Usep Romli H.M.
Tampaknya, buku “Pengkhianat-Pengkhianat dalam Sejarah Islam” (terjemahan dari buku “Khiyanat Hazzat at Tarikh al Islam” karya Syaikh Sa’ad Karim Al Ifki), terbitan Pustaka Al Kautsar, Jakarta, cukup laku juga. Cetakan pertama, Maret 2019, cetakan kedua Juli 2019.
Isinya, memang sangat menarik. Mengungkap peristiwa-peristiwa pengkhianatan selama 2.000 tahun sejarah Islam. Dimulai pada masa awal Nabi Muhammad Saw menyebarkan risalah Islam. Perjuangan amat berat dihadapi beliau dalam mengajarkan tauhid, dan membebaskan umat dari penyembahan berhala. Beliau harus berhadapan dengan tokoh-tokoh Quraisy, yang notabene masih saudara-saudaranya sendiri, yang tak ingin terusik kesenangan dan ketenangannya menikmati “kejahiliyyahan”.
Nama-nama penentang dakwah Rasulullah Saw yang terkenal, antara lain Abu Jahal dan Abu Lahab. Bahkan nama Abu Lahab dan istrinya, diabadikan menjadi nama salah satu surat Al Quran. Yaitu Al Lahab atau Al Masad (leher terikat tambang api berkobar).
Dikisahkan, Abu Lahab beberapa kali mengganggu Rasulullah Saw. Meletakkan kotoran unta di kepala Nabi Saw. Bahkan pernah akan menimpakan baru besar, namun lari terbirit-birit, ketika batu telah terangkat, ia melihat unta raksasa akan menerkamnya. Maka wajar jika Allah SWT menyatakan :“Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya ia akan binasa.” (Q.s.Al Lahab : 1).
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi Saw masih juga harus menghadapi pengkhiatanan. Di antaranya dari Abdullah bin Ubay, seorang yang mengaku Muslim, namun hatinya menyimpan kebencian terhadap Islam. Dialah tokoh pertama munafikin sejati. Ia menghasut kaum Muslimin untuk menolak mengikuti Perang Uhud (tahun 3 Hijrah). Ia bersama para munafikin lain, mendirikan masjid untuk menyaingi syiar masjid Quba dan memecah-belah kaum Muslimin. Masjid yang dinamakan masjid “Dirar” itu kemudian dihancurkan atas perintah Rasulullah Saw (Q.s.at Taubah : 107-110).
Demikian pula, pengkhianatan masih terus berlangsung setelah Rasulullah Saw wafat. Digantikan Abubakar Ash Shidiq. Beliau harus menghadapi sekelompok orang-orang Muslim yang murtad (keluar dari Islam), kelompok yang menolak membayar zakat, serta Musailimah al Kazab, tokoh yang mengaku nabi.
Umar bin Khattab, yang menggantikan Abu Bakar, tak luput dari pengkhianatan, walaupun menjalankan pemerintahan secara adil. Bahkan Umar dibunuh oleh seorang Majusi bernama Abu Lu’lua.
Pengganti Umar, yaitu Utsman bin Affan, terus menerus dilanda fitnah dan pengkhianatan karena dituduh melakukan nepotisme. Mengangkat sanak saudaranya menjadi pejabat-pejabat penting. Fitnah dan pengkhianatan yang dikobarkan tokoh munafik Abdullah bin Saba, menimbulkan huru-hara, sehingga Utsman terbunuh.
Ali bin Abi Thalib yang menggantikan Utsman, menghadapi fitnah dan pengkhianatan terbesar. Membuat umat Islam terpecah belah dan harus bentrok sesamanya. Kepemimpinan umat Islam terpecah antara Ali dan Muawiyah, yang mendirikan Dinasti Umayyah di Damaskus. Masa kiritis memprihatinkan ini disebut “” (Fitnah Besar), yang berlanjut hingga ke masa kini. Membuat umat Islam terbagi dua mazhab besar: Sunni dan Syiah.
Begitu terus. Setiap babak sejarah Islam tak bebas dari pengkhianatan. Penkhianatan paling mutakhir yang dicatat penulis buku ini, adalah lenyapnya Palestina. Dicuri Zionis Israel akibat persekongkolan internasional, yang berhasil memproklamasikan negara Israel 14 Mei 1948 di atas tanah Palestina.
Diuraikan pula pengkhianatan pada perang Arab-Israel, Juni 1967, yang mengakibatkan negara-negara Arab sekutu (Mesir, Suriah, Jordania), hancur lebur dalam enam hari. Sehingga wilayah-wilayah Arab, seperti Sinai (Mesir), Golan (Suriah), Tepi Barat (Jordania), dikuasai Israel. Walaupun Arab dapat membalas pada “Perang Ramadan” Oktober 1973, dan sempat mengalahkan Israel di Sinai, pada akhirnya tetap kalah. Sebab berbagai pengkhianatan dalam bentuk gencatan senjata, upaya damai secara diplomatik, dll., tetap saja membuat Israel unggul.
Di tengah sebaran wabah Corona Covid-19 di seluruh dunia, gejolak politik, ekonomi dan militer bermunculan. Dikabarkan militer Amerika Serikat dan Cina, sudah siaga di Laut Cina Selatan. Perang terbuka kemungkinan terjadi. Nampaknya para pengkhianat di berbagai pihak, akan mulai siap-siap beraksi. Mencari keuntungan bagi dirinya masing-masing, tanpa memperhitungkan kehancuran total yang akan dialami. [ ]