Kota Sha’arayim, Saksi Bisu Pertarungan Nabi Daud As Versus Goliath
Khirbet Qeiyafa berasal dari Zaman Besi di awal abad ke-10 SM pada periode Helenistik. Penelitian arkeologi telah dilakukan pada 2007-2011 di Khirbet Qeiyafa. Dari lima area yang diteliti berhasil mengungkap hampir 20% dari kota. Pada ekskavasi yang dilakukan 200 m dari tembok kota, ditemukan dua gerbang, sebuah bangunan pilar, dan 10 rumah.
Jernih.co — Sekitar tahun 1050 Sebelum Masehi (SM), bangsa Israil yang mendiami daerah Kan’an dijajah oleh raja yang sangat kejam bernama Jalut. Menurut versi Yahudi maupun Nasrani, raja yang mempunyai postur tinggi tinggi besar ini dikenal dengan nama Goliath.
Selama kepemimpinan Jalut, bangsa Israil benar-benar tertekan dan kebebasan serta hak asasi mereka terpasung. Dibawah kepemimpinan Thalut rakyat Kan’an bertekad menghadapi Jalut yang dikenal mempunyai pasukan yang berlipat ganda.
Perang besar berkecamuk dan pasukan Thalut yang kalah jumlah porak poranda. Ditengah-tengah kekacauan perang, muncul Daud menawarkan diri kepada Thalut untuk membunuh Jalut seorang diri. Tak disangka, Daud muda berhasil mengalahkan Jalut dalam pertarungan satu lawan satu.
Kisah tersebut diabadikan dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh ayat 245-257. Kisah perang Jalut dan Thalut ini juga diungkapkan dalam buku Atlas Sejarah Nabi dan Rasul (2008) karya Sami bin Abdullah Al Mughluts.
Kematian Jalut menandai kemenangan pasukan dibawah kepemimpinan Thalut. Daud pun dielu-elukan dan akhirnya menjadi raja menggantikan Thalut. Ketika Nabi Daud As. Berkuasa di kerajaan Bani Israil, keadilan dan kesejahteraan benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakatnya.
Nabi Daud As. Mempunyai seorang putra bernama Sulaiman, sejak muda Sulaiman sudah menampakan jiwa kepemimpinan sehingga kelak dialah yang meneruskan kerajaan sang ayah. Dibawah kepemimpinan Nabi Sulaiman, kerajaan bani Israil semakin maju.
Sha’arayim, lokasi Istana Nabi Daud As
Tahun 2008 lalu, seorang arkeolog asal Israel dari Universitas Hebrew (Hebron) Jerusalem, Prof. Yosef Garfinkel, berhasil menemukan lokasi tempat terjadinya peperangan antara Thalut dan Daud melawan Jalut.
Lokasi itu terletak di lembah Elah dekat kota Jerusalem. Di lembah ini Garfinkel menemukan bangunan kuno berupa tumpukan batu yang menyerupai pintu gerbang dari sebuah benteng.
Beberapa bulan sebelumnya Garfinkel juga menemukan sejumlah tembikar yang diperkirakan berusiasekitar 3000 tahun. Beberapa diantaranya terdapat teks berbahasa Ibrani.
Setelah uji isotop karbon terhadap bebatuan dan tembikar yang ditemukan Garfinkel, diperkirakan usianya antara 1000-975 SM. Tahun yang sama diyakini merupakan periode kekuasaan Raja Daud.
Dari fakta-fakta tersebut, Garfinkel yakin bahwa lokasi penemuan itu merupakan kota Sha’arayim yang disebutkan dalam kitab Perjanjian Lama. Dalam Kitab Perjanjian Lama Sha’arayim disebutkan sebanyak tiga kali dan dalam bahasa Ibrani sendiri, Sha’arayim bermakna benteng dengan dua pintu.
“ Semua situs dari periode yang sama sejauh ini hanya memiliki satu gerbang. Kami menemukan dua gerbang dan ini sangat tidak biasa. Gerbang tersebut masing-masing dibangun dari batu seberat 10 ton”, ujar Garfinkel.
Rangkaian temuan tersebut menambah keyakinan Garfinkel bahwa kota Khirbet Qeiyafa ataua Sha’arayim merupakan benteng terdepan atau pusat dari kerajaan Israel di masa Raja Daud As. Dari penelitian lanjutan diketahui bahwa lokasi tersebut merupakan sentral pengolahan besi yang dikuasai Daud.
Kota Khirbet Qeiyafa berada 30 km sebelah barat daya dari Yerusalem. Letak kota ini di puncak bukit yang berbatasan dengan Lembah Elah di bagian utara. Luasnya mencapai 2,3 hektar, dikelilingi oleh benteng batu megalitik yang sangat besar. Kota ini juga berada di jalan utama dari Filistia dan Dataran Pesisir ke Yerusalem dan Hebron
Khirbet Qeiyafa berasal dari Zaman Besi, awal abad ke-10 SM, masa Helenistik. Penelitian arkeologi telah dilakukan pada 2007-2011, di lima area dan berhasil mengungkap hampir 20% dari kota. Pada ekskavasi dilakukan 200 m dari tembok kota, ditemukan dua gerbang, sebuah bangunan pilar, dan 10 rumah.
Sebagaiman diketahui, Nabi Daud As merupakan pelopor penggunaan besi pada masanya.