POTPOURRI

Kurikulum Bisnis Digital Sudah Dibuka di Jawa Barat

Lahirnya kurikulum ini, menurut Ridwan, menjadi salah satu kekuatan di dunia pendidikan yang beradaptasi terhadap kemajuan teknologi. Soalnya, Indonesia tengah menghadapi dua disrupsi salah satunya adalah disrusi 4.0.

JERNIH- Kelas kurikulum bisnis digital untuk pertama kalinya diluncurkan di SMK Negeri 1 Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (11/1), sebagai upaya kerjasama Pemprov Jawa Barat dengan Shopee Indonesia. Kelas ini, akan dilaksanakan mulai Januari tahun ini dengan durasi pembelajaran semalam enam hingga 12 bulan dan tersebar di 206 sekolah kejuruan di seluruh Jawa Barat.

Dari jumlah itu, sebanyak 406 guru bakal mengikuti training pengajar dan 26.312 siswa akan terlibat di dalamnya.

Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat mengatakan, kurikulum bisnis digital nantinya mampu menciptakan generasi yang adaptif terhadap perubahan tantangan global sehingga benar-benar siap memasuki dunia kerja. Dengan begitu, bakal banyak diserap pasar bahkan mayoritasnya justru berwirausaha.

Lahirnya kurikulum ini, menurut Ridwan, menjadi salah satu kekuatan di dunia pendidikan yang beradaptasi terhadap kemajuan teknologi. Soalnya, Indonesia tengah menghadapi dua disrupsi salah satunya adalah disrusi 4.0.

Selain itu, di mata Ridwan, kurikulum bisnis digital ini juga memberi kesempatan kepada guru dan siswa guna meningkatkan pengetahuan juga keterampilan dalam penyelenggaraan bisnis digital, hingga akhirnya menekan angka pengangguran dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kita tahu, SMK di Jawa Barat masih tertinggi dalam persentase penganggurannya. Artinya, kurikulumnya masih konvensional. Dunia sudah berubah, disrupsi sudah datang ibaratnya tadi cuaca sudah mengancam tapi kita tidak melakukan perubahan dengan cara hidup kita,” kata Ridwan.

Nantinya, Pemprov Jawa Barat juga bakal menggandeng semua industri guna membuat SMK memiliki koneksi dengan dunia kerja.

“Cara di Jawa Barat adalah menggandeng institusi 4.0. Shopee adalah institusi 4.0 di bidang e-commerce maka ada kurikulum bisnis digital. Nanti ada kurikulum microsoft, kurikulum tambahan dari Hyundai, dari Samsung, dari semua industri yang membuat SMK ini nantinya nyambung dengan kebutuhan kerja,” katanya.[]

Sementara itu, Head of Government Relations Shopee Indonesia Balques Manisang mengatakan, persiapan kurikulum bisnis digital sudah direncanakan sejak Juni 2021. Perencanaan yang dimaksud meliputi sosialisasi kegiatan, penyusunan kurikulum, penyusunan bahan ajar dan modul.

Balques berharap kurikulum ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena lewat program ini dapat membuka kesempatan siswa-siswa SMK seluruh Indonesia bisa bergabung dan bekerja di Shopee, baik lewat program magang maupun peluang kerja tetap.

“Mudah-mudahan setelah berjuangan kurikulum selama 6 sampai 12 bulan. Bisa mendapatkan peluang satu magang, bisa juga peluang bekerja salah satunya di Shopee,” ucapnya.

Back to top button