POTPOURRI

Mahasiswa Bali Khawatirkan Maraknya Infiltrasi Paham LGBT

Ketua Umum ICMI Orwil Bali, Dr. Farida Hanum juga mensinyalir adanya pengaruh kuat inovasi teknologi khususnya teknologi kecerdasan buatan terhadap kehidupan dan nilai-nilai Islam dalam keluarga.  Ada efek-efek negatif dari sisi nilai keluarga yang mesti  ditangkal  sejak dini seperti kampanye LGBT yang masuk bersama infiltrasi teknologi tersebut.

JERNIH– Mahasiswa Bali mengkhawatirkan semakin suburnya aktifitas LGBT di Pulau Dewata. Hal ini terungkap dalam Seminar Ketahanan Keluarga di Era Kecerdasan Buatan yang dilaksanakan di Gedung OJK Denpasar.  Maraknya kampanye LGBT yang menyasar Bali bersamaan dengan kembali menggeliatnya sektor pariwisata di Bali pasca pandemi Covid-19. 

Pada Seminar yang diselengarakan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Bali tersebut, Prof. Riri Fitri Sari seorang pakar IT (Information Technology) yang juga wakil ketua umum ICMI Pusat memberikan informasi perubahan gaya hidup akibat perubahan teknologi.  Pesatnya inovasi dan penerapan teknologi baru dalam kehidupan manusia seperti Artificial Intelegence (AI) ataupun IoT (Internet of Think) serta berbagai temuan baru telah merubah cara hidup manusia. Untuk menghadapi berkembangnya Kecerdasan buatan yang dapat menghilangkan banyak pekerjaan, dan dihadapi dengan intelejensia berimaginasi untuk dapat menciptakan lapangan kerja baru,  maka diperlukan ketahanan keluarga untuk menciptakan generasi yang kuat Iman dan takwa serta menguasai Iptek.

Perubahan teknologi telah merubah pola hubungan relasional keluarga yang juga berpengaruh terhadap nilai-nilai keluarga yang sangat dijunjung tinggi bangsa Indonesia.  Teknologi terbaru seperti Chat GPT juga akan banyak mempengaruhi cara masyarakat hidup, bekerja, berkomunikasi, serta menjalin relasi satu dengan yang lainnya.  Oleh karenanya Riri menekankan pentingnya mahasiswa untuk mengetahui dan mempelajari teknologi terbaru yang akan mempengaruhi mereka di masa depan.

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Umum ICMI Orwil Bali, Dr. Farida Hanum juga mensinyalir adanya pengaruh kuat inovasi teknologi khususnya teknologi kecerdasan buatan terhadap kehidupan dan nilai-nilai Islam dalam keluarga.  Ada efek-efek negatif dari sisi nilai keluarga yang mesti  ditangkal  sejak dini seperti kampanye LGBT yang masuk bersama infiltrasi teknologi tersebut.

Dr. Dewi Inong Irana, seorang dokter spesialis Spesialis Penyakit kulit dan Kelamin yang menjadi pembicara pada seminar tersebut menjelaskan bagaimana penetrasi gaya hidup LGBT telah masuk ke Indonesia dengan kampanye yang massif.  Efeknya pada kesehatan reproduksi generasi muda sangat besar dan mempengaruhi kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.

Berbagai jenis penyakit yang sebelumnya terdeteksi sangat sedikit, justru menjadi semakin mengkhawatirkan dan mengancam saat ini.  Data menunjukkan bahwa di Bali saat ini penderita HIV tertinggi ketiga se Indonesia.  Kecenderungan yang menunjukkan semakin meningkat dari tahun ke tahun menjadi keprihatinan dan kekhawatiran akan masa depan generasi muda.

Seminar diikuti oleh mahasiswa dari empat perguruan tinggi di Bali yakni ITB Stikom Bali, ISTNUBA, ITB Muhammadiyah Bali, dan STAI Bali.  Seminar juga menghadirkan pembicara  Rektor dari perguruan tinggi di Bali.  Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan ICMi Goes to Campus yang merupakan program ICMI untuk berdialog dengan mahasiswa dan generasi muda di kampus-kampus di seluruh Indonesia. [rls]

Back to top button