Penculikan Anak Sekolah Ini Terjadi di Sudan
Dari sekolah utama itu sekitar 187 siswa diculik bersama dengan 100 siswa lainnya sekolah dasar.
JERNIH-Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ratusan anak diculik dari sekolahnya. Kejadian ini berlangsung sekolah di Negara Bagian Kaduna, Nigeria. Pelaku penculikan anak-anak tersebut sekelompok pria bersenjata. Peristiwa penculikan anak-anak sekolah di Nigeria termasuk salah satu penculikan massal terbesar di negara tersebut.
Menurut kepala sekolah di sekolah GSS Kuriga di Distrik Chikun Kaduna, orang-orang bersenjata, yang biasa disebut bandit oleh warga lokal, menyerang pada Kamis pagi dengan melepaskan tembakan ke udara.
Sementara penduduk setempat mengatakan, orang-orang bersenjata mengepung sekolah milik pemerintah di Kota Kuriga, tepat ketika para siswa dan siswi akan memulai hari sekolah sekitar pukul 8 pagi. Dari sekolah utama itu sekitar 187 siswa diculik bersama dengan 100 siswa lainnya sekolah dasar.
“Pagi-pagi sekali, sebelum kami bangun, kami mendengar suara tembakan dari para bandit, sebelum kami menyadarinya mereka telah mengumpulkan anak-anak,” kata Musa Mohammed, warga setempat, dilansir The National News dari AFP 8 Maret’.
“Kami memohon kepada pemerintah, kami semua memohon, mereka harus membantu kami dalam hal keamanan,” lanjutnya.
Para pejabat negara setempat telah mengonfirmasi serangan dan tengah memastikan berapa banyak anak yang diculik, sebab seringkali ada beberapa anak yang dapat melarikan diri dan kembali kerumah mereka masing-masing sehingga jumlah korban penculikan tidak sebanyak yang dilaporkan.
“Sampai saat ini kami belum dapat mengetahui jumlah anak atau pelajar yang diculik,” kata Gubernur Negara Bagian Kaduna Uba Sani saat berkunjung ke Kuriga.
“Kami akan memastikan bahwa setiap anak akan kembali. Kami bekerja sama dengan badan keamanan,” katanya kepada penduduk desa di daerah tersebut, sekitar 90 km dari ibu kota negara bagian.
Sementara Amnesty International megeluarkan reaksi mengutuk penculikan anak-anak di Kaduna saat mereka sekolah.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman, dan tidak ada anak yang harus memilih antara pendidikan atau kehidupannya,” pernyataan Amnesty Internasional diunggah di Twitter resmi mereka.
“Pihak berwenang Nigeria harus segera mengambil tindakan untuk mencegah serangan terhadap sekolah, untuk melindungi kehidupan anak-anak dan hak mereka atas pendidikan,”.
Dalam waktu tiga tahun terakhir banyak terjadi penculikan anak sekolah dan mahasiswa di wilayah barat laut dan tengah negara itu, termasuk di Kaduna. Yang paling anyar penculikan pada lebih dari 100 orang setelah militan melakukan penculikan massal pekan lalu yang menargetkan perempuan dan anak-anak di sebuah kamp pengungsi akibat konflik di timur laut pekan lalu. Sampai saat ini belum diketahui keberadaan anak-anak tersebut.
Hampir semua mereka yang diculik dibebaskan dengan uang tebusan setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan ditahan di kamp-kamp yang tersembunyi di hutan yang membentang di negara-negara bagian barat laut.
Sepuluh tahun lalu terjadi penculikan paling ekstrim yang dilakukan oleh ekstremis Boko Haram yang menculik lebih dari 250 siswi dari Chibok di timur laut Nigeria. Aksi tersebut memicu kemarahan internasional. (tvl)