POTPOURRI

Pupuk Cair Mandraguna, Menghemat Biaya, Meningkatkan Hasil

Selain menghemat penggunaan pupuk kendang, hasil yang didapat Diman juga lebih banyak. Rata-rata 40 ton kentang panen per hektare, dibanding 30 ton sebelum menggunakan pupuk cair Mandraguna.  

JERNIH—Bila di masa lalu petani hanya memiliki pilihan pupuk kimia dan pupuk kandang yang organik untuk menyuburkan tanaman dan memperbesar hasil produksi tanaman, saat ini pupuk cair pun menjadi pilihan lain. Apalagi pupuk  cair pun terbukti multi fungsi.

Di Garut, misalnya, Muhamad Erfin, seorang pembudi daya ikan, mengaku mendapatkan manfaat lebih dengan menggunakan pupuk cair dalam pembudidayaan ikan di kolam miliknya.

Menurut Erfin, awalnya ia hanya coba-coba, berbekal obrolan dengan sesama pembudi daya ikan air tawar. “Awalnya, dari 10 kolam tempat saya membudidayakan ikan nila merah, di satu kolam saya sengaja ‘membibiskan’ pakan dengan air campuran pupuk cair lebih dulu,”kata Erfin. Membibis dalam bahasa Sunda adalah melembekkan pakan dengan air agar lebih mudah dimakan ikan.

Untuk dua kilogram pakan, Erfin membibisnya dengan satu liter air yang telah dicampur lima mililiter pupuk cair. “Pupuk cair yang saya pakai merknya Mandraguna,”kata Erfin, sesuai anjuran rekannya sesama pembudidaya ikan air tawar.

Hasilnya memang membuat Erfin terkejut. Setelah sekitar empat bulan, di saat panen ia mendapatkan ikan-ikan berukuran sekitar 350 gram hingga 386 gram per ekor ikan nila. “Biasanya sih rata-rata hanya 250 gram atau seperempat kilo,”kata dia.

Padahal, kata Erfin, ia tergolong peternak ikan yang tidak jor-joran dalam memakai pakan. “Pakan saya yang tergolong murah. Hanya sekitar Rp 200-an riu per larung, bukan pakan bermerk Tongwei atau Comfeed yang harganya bisa Rp 350 ribu per karung,”kata dia. Dengan hasil produksi lebih menguntungkan di ‘kolam percobaan’ itu, setelah itu Erfin komit memakai pupuk Mandraguna dalam pembudidayaan ikan-ikannya. “Saya memilih menggunakan Mandraguna karena jelas lebih menguntungkan,”kata dia.  

Bila Erfin diuntungkan pupuk cair Mandraguna pada pembudidayaan ikan, Diman, petani sayur mayur di Gunung Padahawan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jabar, mendapat penghasilan lebih dari penggunaan Mandraguna untuk tanaman kentangnya.

“Saya menanam kentang sayur, granola,”kata Diman saat ditanya jenis kentang yang ia tanam. Biasanya, untuk setiap hektare lahan yang ia tanami dengan bibit sebar hasil turunan bibit pokok, yang biasa dikenal sebagai bibit F3, Diman mendapatkan kentang bersih seberat 30 ton. Setelah menggunakan pupuk cair Mandraguna, menurut dia kini hasil rata-rata per hectare kebunnya bisa sekitar 40-an ton. “Dari satu pohon saja bisa rata-rata tiga kilogram,”kata Diman, menerangkan. “Setelah pakai pupuk cair ini, selalu saja hasil tanaman saya per hectare lebih besar dibanding hasil kebun teman-teman petani lain.”

Sejak menanam kentang, Diman memang mengakui lebih memilih pupuk kandang sebagai rabuk buat tanaman kentangnya. Saat itu untuk satu hectare lahan kentang, Diman rata-rata menghabiskan 1.000 karung pupuk kendang.

“Setelah saya tambah dengan menggunakan Mandraguna, saya bisa menghemat pupuk kandang menjadi hanya 750 karung saja per hectare,”kata dia. Namun meski pupuk kandang dikurangi, hasilnya justru lebih banyak disbanding biasanya.

“Saya pernah memanen rata-rata 45 ton per hectare, itu biasanya pada musim kemarau,”kata dia.

Ditanya soal keuntungan per hektare yang didapat, Diman merendah dengan mengatakan hal itu sangat tergantung pada harga pasaran kentang di saat panen. Ia hanya memberikan gambaran, saat ini harga kentang granola bisa dihargai Rp 9.000 hingga Rp 10 ribu per kilo. “Bila panennya dapat 40 ton, dengan modal benih sekitar Rp 50 juta dan biaya perawatan Rp 50 juta, keuntungan kotornya bisa Bapak hitung sendiri,”kata Diman, tersenyum.

Saat Jernih.co meminta penjelasan seputar penggunaan pupuk cair untuk budi daya ikan, Mohammad Rian, CEO PT Mandraguna Pusaka Utama yang memproduksi pupuk cair Mandraguna mengatakan hal itu sangat masuk akal. “Pupuk cair Mandraguna itu terbuat dari lemak hewani dengan tingkat asam amino sekitar 99 persen. Tinggi sekali. Wajar bila ikan yang dibudidayakan hasilnya besar dan lebih sehat,”kata Rian.

Menurut Rian, hal itu dimungkinkan karena pupuk itu seolah menjadi semacam probiotik dalam ekosisistem ikan, yang membuat ikan lebih sehat dan gemuk.

Sementara, pada penggunaan untuk tanaman, unsur hara lengkap, yakni  antara lain, Hidrogen Peroksida, Amonium Sulfat, asam amino, Zat Kapur, yang terkandung dalam Mandraguna, selain menyuburkan tanah juga berfungsi memperbaiki struktur tanah. “Jadi tanah pun lama-lama menjadi kian kaya akan unsur hara, tidak seperti sebelumnya karena penggunaan pupuk kimia yang berlebihan,”kata dia. Rian juga meyakini, Mandraguna mampu eningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai jenis hama dan penyakit.

“Kami punya Mandraguna Grow yang serba guna, atau untuk pemupukan dan pembesaran tanaman buah, kami punya Bio Fat,”kata Rian.

Hasil penelitian Michigan State University Extension, penggunaan jenis pupuk memang terkait dengan kebutuhan dan jenis tanaman. Meski demikian, pupuk cair dianggap lebih cepat memperlihatkan hasilnya karena memiliki laju dekomposisi yang lebih cepat.

Keuntungan lain dari pupuk cair organic, pupuk tersebut lebih ramah lingkungan daripada pupuk sintetis. Pupuk cair organic juga akan meningkatkan nutrisi di dalam tanah saat pupuk membusuk.     Pupuk cair juga akan memperkaya tanah dengan mikroorganisme yang bermanfaat, serta akan membantu memperbaiki struktur tanah. Hal tersebut akan membuat tanah lebih mampu menyimpan unsur hara. Selain itu, pupuk organik bekerja dengan tanah untuk membangun nutrisi dan memberi makan tanaman yang dibudidayakan. Pupuk cair organik juga melepaskan nitrogen, kalium, dan mikronutrien yang dibutuhkan oleh tanaman. [  ]

Back to top button