Crispy

Qatar Memalukan: Tuan Rumah Pertama yang Kalah di Laga Pembuka dan Ribuan Kursi Kosong

  • Ribuan kursi kosong usai laga babak pertama, karena penonton biasa menerima bayaran dari panitia.
  • Qatar menjadi tuan rumah pertama yang kalah di pertandingan pembuka.

JERNIH — Qatar mencetak dua rekor memalukan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022; ribuan kursi stadion kosong, dan kekalahan atas Ekuador pada laga pembuka.

Situs marca.com menulis Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pertama yang menelan kekalahan pada pertandingan pembuka. Dua gol Enner Valencia mempermalukan keluarga Kerajaan Qatar yang menyaksikan langsung pertandingan itu di Stadion Al Bayt.

Dua gol Valencia dibuat di babak pertama, tepatnya menit ke-16 lewat titik penalti, dan menit ke-31 lewat tandukan bertenaga.

Usai babak pertama, ribuan penonton — kebanyakan pendukung tuan rumah yang hadir mengenakan t-shirt berwarna khas Qatar — meninggalkan stadion. Tidak ada penjelasan rinci berapa ribu yang meninggalkan Stadion Al Bayt sebelum babak kedua dimulai.

Yang pasti, Stadion Al Bayt berkapasitas 60 ribu kursi, plus 1.000 kursi untuk wartawan.

Laga Qatar-Ekuador seharusnya berlangsung Senin 21 November sebagai pertandingan ketiga. Qatar membujuk FIFA agar menjadwal ulang pertandingan, dengan tuan rumah bermain pada laga pertama usai acara pembukaan.

Tidak jelas apa niat Qatar menggeser pertandingan pertama tim nasionalnya. Kemungkinannya adalah memberi kesan kepada penonton tuan rumah bahwa Qatar bisa memenangkan laga.

Penonton Bayaran

Bagi pemerhati sepak bola Qatar, kekosongan kursi stadion usai laga babak pertama bukan sesuatu yang aneh. Bahkan ketika banyak orang memadati kursi stadion mengenakan t-shirt dukungan kepada tim nasioanl Qatar, banyak orang merasa aneh.

Qatar punya sistem kompetisi, yaitu Liga Bintang Qatar. Kompetisi tahunan ini diikuti 14 klub, dengan satu klub terdegradasi setiap musim. Di Liga Bintang Qatar terdapat Divisi Dua Qatar.

Selama bertahun-tahun klub-klub membayar orang; kebanyakan pekerja migran dan pendatng sesaat, untuk hadir di stadion. Seorang mantan pekerja migran asal Indonesia mengatakan panitia pertandingan memberikan ongkos atau menyediakan kendaraan, makanan, dan snack, kepada mereka yang mau nonton.

Marca juga menulis hal serupa dalam artikel yang menceritakan penonton bayaran. Menurut situs Spanyol itu, perilaku Qatar diejek secara luas oleh media di negara-negara Teluk pada hari-hari sebelum pembukaan Piala Dunia 2022.

Qatar merespon dengan tidak lagi membayar siapa pun yang bersedia hadir di Stadion Al Bayt. Namun, pemerintah Qatar memberikan tiket pembukaan, t-shir dukungan, dan makanan, kepada siapa pun yang bersedia hadir.

Tidak ada komitmen bahwa mereka yang menerima tiket dan t-shirt gratis harus berada di stadion sampai pertandingan usai. Akibatnya, ribuan penonton meninggalkan kursi setelah laga babak pertama Qatar-Ekuador selesai.

Kali pertama dalam sejarah Piala Dunia suasana aneh; stadion dengan ribuan kursi kosong pada pertandingn pembuka, tercipta. Qatar mungkin harus menahan malu.

Qatar kemungkinan harus membayar FIFA 75 juta dolar AS, atau Rp 1,2 triliun, karena berubah pikiran dengan melarang penjualan bir di dalam delapan stadion.

Jumlah uang sebanyak itu untuk menutupi kehilangan penghasilan yang diderita FIFA dari kontrak dengan produsern bir Budweiser. Itulah sebabnya presiden FIFA Gianni Infantino mendukung keputusan Qatar melarang penjualan bir.

Back to top button