Rabu 4 Desember 1872, Mary Celeste Memulai Legendanya Sebagai Kapal Hantu
JAKARTA—Hari ini pada 4 Desember 1872—kebetulan pula hari Rabu, misteri terbesar dalam sejarah maritim yang tak pernah terkuak, ‘kapal hantu’ Mary Celeste, dimulai. Sebuah brig—kapal layar bertiang dua yang lincah dan popular di abad 18-19, berbendera Kanada, ‘Dei Gratia’ menemukannya terkatung-katung di perairan Kepulauan Azores.
Tak ada kerusakan berarti pada Mary Celeste. Muatannya yang sebagian besar alkohol, utuh. Namun tak ada seorang awak pun tersisa di atas kapal. Mary Celeste telah meninggalkan New York City, sekitar sebulan sebelumnya, menuju Genoa, Italia. Kapal itu berawak delapan, ditambah istri kapten dan putranya.
Saat diperiksa lebih teliti, sebagian besar kargo masih utuh, instrumen kapal bekerja sempurna dan semua barang berharga milik awak dan penumpang terjaga aman di loker masing-masing. Bahkan, bahan makanan yang ada di kapal relatif utuh, cukup untuk perjalanan enam bulan dengan awak sebanyak itu. Cuaca beberapa hari sebelum kapal itu ditemukan pun bagus. Satu-satunya hal yang ganjil hanyalah hilangnya satu sekoci, serta tali berjumbai yang terputus di belakang kapal.
Ada banyak teori seputar misteri Mary Celeste. Mulai dari kemungkinan serangan bajak laut, hingga pemberontakan awak kapal. Ada pula teori yang menyatakan bahwa salah satu barel alkohol pecah, sehingga memercikkan api yang membakar dan mengejutkan kru. Mengira kapal akan meledak, para kru dan penumpang Mary Celeste bergegas naik ke sekoci, diikat ke kapal sementara menunggu apa yang terjadi dengan Mary Celeste.
Teori bergulir, tali sekoci yang diikatkan kepada ke Mary Celeste putus diterpa badai. Sementara Mary Celeste yang besar dan kokoh selamat dari badai, sekoci kecil yang terputus dari kapal terombang-ambingkan ombak lautan. Namun tak pernah ada jejak sekoci maupun orang-orangnya setelah itu.
Sejak awal kapal yang dibangun di Pulau Spencer, Nova Scotia, dan diluncurkan dengan registrasi sebagai ‘Amazon’ pada 1861 itu memang mencatatkan beberapa kemalangan. Kapten pertama, Robert McLellan, mengidap pneumonia sembilan hari setelah didaulat menjadi kapten, hingga akhirnya meninggal dunia. McLellan adalah kapten pertama yang meninggal di atas kapal tersebut.
John Nutting Parker, kapten selanjut menabrak sebuah kapal nelayan yang membuatnya harus kembali ke pelabuhan untuk membetulkan kapal tersebut. Saat diperbaiki di dermaga, api tiba-tiba muncul dari tengah kapal. Karena kejadian-kejadian tersebut, Parker diberhentikan sebagai kapten Amazon.
Legenda Mary Celeste dimulai saat kepimpinanan Kapten Benjamin Briggs. Kapal itu membawa muatan 1.701 barel alkohol industri yang dikapalkan oleh Meissner Ackermann & Co seharga 35 ribu dolar AS. Beserta muatannya kapal tersebut diasuransikan sebesar 46 ribu dolar AS. Mary Celeste berangkat dari Staten Island, New York, menuju Genoa, Italia. Selain kapten dan tujuh orang kru, tutur serta istri kapten, Sarah E. Briggs, dan anak perempuan berumur mereka yang baru berusia dua tahun, Sophia Matilda.
Banyak spekulasi beredar seputar apa yang menimpa Mary Celeste. Selain pembajakan, pemberontakan serta kebakaran kecil di kapal yang membuat panik kru, gempa bawah laut pun kerap disebut-sebut. Belum lagi muncul spekulasi kuno soal serangan ‘Kraken’—monster laut raksasa, kedatangan aliens alias UFO, serta fenomena Segitiga Bermuda.
Setelah penemuan itu, sejarah Mary Celeste tak lantas berhenti. Pada 1885, di bawah kepemimpinan seorang kaptennya, kapal itu sengaja dihancurkan di lepas pantai Haiti. Konon, yang beredar bahwa hal itu bagian dari upaya penipuan asuransi. Tapi tentu, tak ada yang tahu kisah sejatinya seiring kematian sang kapten.
Kisah Mary Celeste terus mengilhami sekian banyak novel dan cerita film, hingga hari ini. [ ]