POTPOURRI

Red Light : Surga Prostitusi Dunia di Belanda dan Jerman Tutup Akibat Covid-19

Amsterda / Hamburg – Bisnis prostitusi yang menawarkan kenikmatan dunia kini tutup terkena imbas wabah covid-19.  Salah satu sentral prostitusi dan wisata dunia yaitu  Distrik Red light  De Wallen di Amsterdam  ditutup oleh pemerintah Belanda.

Menurut laporan Het Parool, selain penutupan  klub-klub seks di DeWallen, pemerintah Belanda juga memutuskan untuk meliburkan semua restoran, kafe dan sekolah sampai 6 April.  Penutupan yang diberlakukan pada pukul 18.00 (17.00 GMT)  Minggu 15 Maret lalu menyebabkan  terjadinya antrean panjang di kedai-kedai kopi dan ganja.

Lingkungan De Wallen terkenal  mampu menarik jutaan pengunjung daya tarik sensualnya. Di De Wallen  pengunjung dapat melihat  pertunjukan tari erotis, klub dewasa dan rumah bordil, tempat para pekerja seks berpose mengenakan pakaian dalam di balik jendela yang menyala.

Karena mampu menartik jutaan orang maka  berpotensi besar terjadi penularan covid-19.  Beberapa klub terkenal  seperti Casa Rosso, Peepshow, Banana Bar, dan Erotic Museum yang berdiri  sepanjang kanal tua De Wallen menutup tempatnya sebagai  dukungan terhadap pemerintah.

“Demi kepentingan kesehatan staf dan tamu, manajemen tidak lagi bertanggung jawab bila tetap buka ” kata  de Otten Groep, sebuah perusahaan yang mengelola sejumlah klub kepada  Het Parool.

Sejak penutupan itu,  jalan-jalan di sisi kanal dan gang-gang sempit berbatu yang biasanya penuh sesak  oleh manusia  tampak sudah sepi. Jendela-jendela  tempat pekerja seks berpose sebagian besar tampak kosong.

“Hampir tidak ada klien karena tidak ada orang di jalan. Pemilik rumah bordil memutuskan untuk tutup,” Kata  seorang pekerja seks  di De Wallen yang memakai nama samaran Foxxy Angel .

Angel mengatakan dia sudah menghabiskan tabungannya ketika dia tidak bisa bekerja selama tiga minggu. “Uang saya tinggal sedikit, jadi mencoba berbagai hal untuk menghasilkan uang.  Aku akan mencoba webcam dan menjualnya  secara online.”

Berdasarkan data terbaru Rijksinstituut voor Volksgezondheid en Milieu (RIVM) yang dirilis Kamis  (26/3/2020) pukul 14:20, tercatat total 7431 positif corona, 1019 merupakan penderita baru.  Total yang meninggal 434 orang. 

Baru-baru ini pasien meninggal  78 orang sehingga total kematian mencapai 434 orang. Sebanyak 2151 orang telah dirawat di rumah sakit dan  315 diantaranya merupakan pasien baru.

Sebagian besar orang yang positif  terkena virus corona hidup di provinsi Noord-Brabant yaitu berjumlah  2161 orang. Sebagian besar pasien yang dilaporkan positif berada di Belanda Selatan (1042 orang ) dan Belanda Utara (1029 orang). Di provinsi Friesland  terdapat 71 orang dan Drenthe 72 orang yang dinyatakan positif.

Rel Light di Jerman juga tutup

Jerman termasuk negara yang melegalkan prostitusi sejak 20 tahun lalu dan pusatnya berada di Reeperbahn, Hamburg. Di jalan yang panjangnya 930 meter itu tumbuh industri Red Light dan prostitusi  terbesar di Jerman. Red Light di Hamburg Tak akan ditemukan bandingannya di kota lainnya .

Namun di tengah kekhawatiran akan coronavirus, kondisi  sepanjang Reeperbahn tampak senyap. Pelanggan tidak muncul lagi. “Selama seminggu terakhir, bisnis telah turun sebesar 50%,” kata Marx, pengelola Di rumah bordil “Lankwitzer 7. Ia menyalahkan virus corona yang tiba di Berlin.  

Salah satu sudut kota Hamburg-Mitte . Terletak di tepi kanan sungai Elbe

Seperti halnya di Belanda, Pemerintah Jerman  telah memerintahkan penutupan sementara semua tempat hiburan, termasuk rumah bordil. Berdasarkan update hari kamis (26/3/2020) oleh Coronavirus COVID-19 Global Cases  Johns Hopkins CSSEK,  terdapat 40,421 rkasus virus corona. Total kematian 229 orang, yang positif corona 36,233 orang dan yang sedang dalam penyembuhan 3,959 orang.

Susanne Bleier Wilp, seorang mantan pekerja seks Jerman dan juru bicara Asosiasi Penyedia Layanan Erotis dan Seksual, atau BESD, mengatakan virus telah menyebabkan ketakutan dan ketidakpastian bagi  100.000 hingga 200.000 orang pekerja seks di Jerman.

” Saat ini sebagian besar tempat hiburan banyak  yang tutup dari bisnis karena alasan keamanan,” kata Bleier Wilp kepada The Associated Press. Sebagian lainnya mensyaratkan pelanggan untuk mendisinfeksi diri mereka sendiri. tindakan yang menurut para ahli medis tidak mungkin menghentikan penyebaran virus secara efektif selama berdekatan.

Bagi kebanyakan orang virus hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Tetapi bagi sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia.

Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi pulih dari virus baru. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) orang dengan penyakit ringan dapat sembuh dalam waktu sekitar dua minggu, sementara mereka yang sakit parah mungkin membutuhkan tiga hingga enam minggu untuk pulih.

Salome Balthus, seorang pekerja seks di Berlin, mengatakan bahwa sebagian besar rekannya lebih suka tinggal di rumah. “Tapi mereka tahu,  tidak ada yang akan memberikan kompensasi kepada mereka  setelah kehilangan pekerjaan,” katanya di Twitter.

“90% dari agenda  dibatalkan. Seperti biasa, kita dibiarkan berjuang sendiri.”

Tidak seperti karyawan biasa, sebagian besar pekerja seks tidak akan mendapat manfaat langsung dari paket pinjaman setengah triliun euro yang disediakan pemerintah Jerman untuk perusahaan-perusahaan yang menghadapi kehancuran karena wabah koronavirus.

“Pekerja seks biasanya wiraswasta, bukan karyawan,” kata Bleier Wilp. “Itu berarti, mereka semua menanggung resiko sendiri”.

Beberapa pekerja seks mungkin dapat mengandalkan tabungan selama beberapa minggu, katanya. “Tetapi menjadi lebih sulit jika krisis itu berlangsung lebih lama.” (Het Parool/Chicago Tribune)

Back to top button