Para pengusaha berharap status endemi ini dapat ditetapkan pertengahan Maret 2022 sebelum idhul Fitri
JERNIH-Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyambut baik rencana pemerintah mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemic.
Sarman bahkan meyakini jika langkah pemerintah ini akan sangat berpengaruh pada pemulihan ekonomi Indonesia.
“Dengan perubahan status ini tentu akan menggairahkan dan mengembalikan berbagai aktivitas perekonomian secara perlahan ke arah yang normal sesungguhnya,” kata Sarman, pada Selasa (8/3/2022).
Kini para pelaku usaha bersiap menjalankan status endemi dan juga akan mematuhi aturan protokol yang ditetapkan pemerintah.
“Pelaku usaha menunggu keputusan pemerintah kapan status endemi akan diberlakukan dengan memperhatikan berbagai aspek sebagaimana arahan Presiden baik dari sisi sains, kesehatan, sosial, budaya dan ekonomi termasuk tingkat pengendalian Covid-19,” kata Sarman lebih lanjut.
baca juga: Sekarang Masuk Bali Tak Perlu Karantina
Para pengusaha berharap, kata Sarman, status endemi ini dapat ditetapkan pertengahan Maret 2022, sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum bulan puasa dan Idul Fitri untuk meningkatkan omzet dan profit guna memperkuat arus kas yang dua tahun ini sangat sekarat.
“Jika momentum bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal maka akan berpotensi memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022,” kata Sarman.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes juga optimistis. Namun ia mengingatkan sebelum memasuki era endemi yaitu pandemi terkendali, kemudian praendemi.
“Kalau siap memasuki endemi tentu kita optimistis, namun untuk masuk ke endemi tetap ada tahapannya sebelum masuk ke endemi, pandemi terkendali, praendemi baru endemi,” kata dr. Siti Nadia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan strategi mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Budi menyebut arahan Presiden Joko Widodo dan masukan para Menko untuk menyiapkan secara matang dengan memperhatikan pendekatan baik dari sisi sains, kesehatan, sosial, budaya, dan ekonomi. (tvl)
