POTPOURRIVeritas

Swiss-Belresort Dago Heritage Jadi Tuan Rumah BDG100 Ultra 2025

“Kami merasa terhormat dapat menyambut peserta BDG100 Ultra dan menjadi bagian dari perjalanan luar biasa mereka,” ujar Gerri Primacitra, general manager Swiss-Belresort Dago Heritage. Ia menambahkan, selain peserta dari berbagai daerah di Indonesia, ada pula pelari dari Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Brunei, Jepang, Prancis, Amerika Serikat, hingga Austria.

JERNIH– Ratusan pelari lintas alam dari berbagai penjuru negeri—bahkan sejumlah dari mancanegara—tumpah ruah di Bandung Raya pada 12–14 September lalu. Mereka datang bukan untuk piknik, melainkan menaklukkan jalur-jalur terjal yang membentang dari Palasari, Manglayang, Tangkuban Perahu, hingga Burangrang. Ajang itu bernama BDG100 Ultra, lomba lari trail tahunan yang sudah memasuki tahun keenam dan mendapat pengakuan resmi dari International Trail Running Association (ITRA).

Di balik sorak-sorai garis start dan deru napas yang terengah di lintasan, ada satu titik yang menjadi pusat denyut acara: Swiss-Belresort Dago Heritage. Hotel berbintang empat di kawasan Dago Atas ini bukan hanya mitra resmi, tetapi juga menjadi tuan rumah bagi semua rangkaian kegiatan pra-balapan.

Pusat Persiapan dan Energi Kompetisi

Sejak beberapa hari sebelum lomba, lobi hotel sudah dipenuhi pemandangan khas: pelari dengan ransel ringan, sepatu trail penuh lumpur, hingga diskusi kecil soal strategi menghadapi jalur berbatu. Di sinilah pengambilan race pack dilakukan, juga sesi briefing yang menentukan kesiapan fisik dan mental peserta.

“Kami merasa terhormat dapat menyambut peserta BDG100 Ultra dan menjadi bagian dari perjalanan luar biasa mereka,” ujar Gerri Primacitra, general manager Swiss-Belresort Dago Heritage. Ia menambahkan, selain peserta dari berbagai daerah di Indonesia, ada pula pelari dari Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Brunei, Jepang, Prancis, Amerika Serikat, hingga Austria.

Kategori lomba pun berlapis. Dari jarak “pemanasan” 13 kilometer, hingga puncaknya 163K Sangkuriang Ultra Trail, jalur brutal yang menguji ketahanan tubuh sekaligus daya tahan mental. “Inilah keindahan trail running: setiap langkah adalah perjuangan dengan diri sendiri,” tulis seorang pelari senior di laman komunitas BDG Explorer.

Swiss-Belresort Dago Heritage melihat acara ini lebih dari sekadar bisnis kamar penuh. “Kemitraan ini tidak hanya merayakan semangat atletik tetapi juga memperkenalkan keindahan alam Bandung kepada khalayak yang lebih luas,” kata Gerri.

Nada serupa disampaikan Atika Nurliawati, public relations manager hotel tersebut. “Menyusul kesuksesan ini, kami menantikan kolaborasi di masa depan untuk mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat sekaligus berkontribusi pada ekonomi pariwisata lokal,” kata Atika.

Bagi Bandung, BDG100 Ultra memang bukan hanya lomba. Ia mempertegas posisi kota ini sebagai destinasi sport tourism yang mulai diperhitungkan. Di era ketika wisata tak lagi sekadar soal kuliner atau belanja, pengalaman ekstrem seperti ini menjadi daya tarik baru.

Warisan Sejarah dan Fasilitas Modern

Hotel tempat para pelari bermarkas memiliki sejarahnya sendiri. Swiss-Belresort Dago Heritage berdiri di area Dago Heritage Golf Course—lapangan golf yang dibangun pada 1917, salah satu yang tertua di Indonesia. Di dalamnya, 161 kamar berfasilitas internasional, restoran, lounge, kolam renang air hangat dengan pemandangan tanpa batas, hingga akses langsung ke padang golf berusia seabad itu.

Kombinasi warisan kolonial dan layanan modern ini menjadikan hotel bukan sekadar tempat singgah, melainkan ruang pertemuan antara tradisi dan gaya hidup kontemporer. Di sinilah para pelari, setelah melahap jalur terjal, bisa menenangkan otot di spa, atau sekadar menyeruput kopi hangat sembari menatap lembah Bandung yang berkabut.

Fenomena ultra trail memang mendunia. Dari Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) di Prancis hingga Tarawera Ultramarathon di Selandia Baru, format lari lintas alam jarak jauh kini menjadi magnet tersendiri. Indonesia, lewat BDG100 Ultra, memasuki peta itu. Jalur gunung-gunung Jawa Barat menawarkan kombinasi unik: teknis, menantang, sekaligus menyajikan panorama hutan tropis yang tak ditemukan di Eropa.

Swiss-Belresort Dago Heritage, dengan kemitraan semacam ini, menegaskan bahwa pariwisata olahraga bisa menjadi wajah baru Bandung di mata dunia. [ ]

Back to top button