Wisatawan Ini Seumur Hidup Dilarang Masuk Penangkaran Panda
Mereka tertangkap basah melempar rebung, permen lolipop, rokok, telur atau roti dan meludah ke area bermain panda dalam beberapa kesempatan”. Beruntung bahwa panda-panda tersebut baik-baik saja dan sehat.
JERNIH-Belasan wisatawan berusia antara 26 hingga 61 tahun dilarang seumur hidup mengunjungi Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu, China. Mereka dilaporkan menunjukkan perilaku buruk di sekitar hewan-hewan tersebut, sebagaimana diunggah di akun WeChat resmi milik lembaga Penelitian tersebut.
Dalam unggahannya pusat penangkaran panda melaporkan perilaku pengunjung yang dinilai buruk “tertangkap basah melempar rebung, permen lolipop, rokok, telur atau roti dan meludah ke area bermain panda dalam beberapa kesempatan”. Beruntung bahwa panda-panda tersebut baik-baik saja dan sehat.
Pusat penangkaran panda saat ini menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Chengdu. Pusat penangkaran bahkan menyampaikan instruksi untuk pengunjung secara terperinci di situs webnya.
“Mohon perhatikan keselamatan Anda dan hewan,” demikian bunyi salah satu pemberitahuan.
“Tetaplah tenang dan menjauh dari hewan; membuang sampah sembarangan, meludah, melempar makanan ke area aktivitas hewan, dan perilaku lain yang mengancam keselamatan hewan dilarang,” lanjut pemberitahuan itu.
Pihak pusat penangkaran juga memberi peringatan bahwa pelanggaran terhadap aturan yang mereka terapkan dapat mengakibatkan “hukuman bagi pelanggar dengan berbagai tingkat hukuman, seperti mengkritik dan mendidik, melarang mereka memasuki taman dalam waktu satu tahun, melarang mereka memasuki taman dalam waktu lima tahun, atau melarang mereka memasuki taman seumur hidup dan seterusnya.”
Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa Chengdu dibuka pada tahun 1987 di Provinsi Sichuan, China barat daya. Itu ditujukan sebagai “fasilitas penelitian kelas dunia, pusat pendidikan konservasi, dan tujuan wisata pendidikan internasional” dan dirancang untuk menciptakan kembali habitat alami panda raksasa, yang merupakan hewan asli Tiongkok.
Diketahui, World Wildlife Fund (WWF) menaikkan status panda raksasa dari “terancam punah” menjadi “rentan” pada tahun 2018. Diperkirakan ada 1.800 panda yang hidup di alam liar saat ini.
Para turis yang dilarang mengunjungi pusat penelitian tidak datang secara bersama-sama dan pelanggaran tersebut terjadi antara bulan April dan Juni tahun 2024. Mereka juga belum secara terbuka mengidentifikasi tamu-tamu yang dilarang atau kebangsaan mereka. (tvl)