Ini Penjelasan Kemenkes terkait Pengobatan Ida Dayak

Kemenkes akan melakukan pembinaan terhadap praktik pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (Hatra), sehingga nantinya mereka memiliki surat terdaftar penyehat tradisional (STPT).
JERNIH-Dalam beberapa hari ini viral pemberitaan pengobatan yang dilakukan seorang perempuan paruh baya yang dikenal dengan nama ibu Ida Dayak. Sosok Ida Dayak dipercaya masyarakat sebagai tabib yang mampu menyembuhkan sejumlah penyakit.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberi tanggapan terkait fenomena pengobatan yang dilakukan oleh ibu Ida Dayak dan menyebut jika pihak Kemenkes akan melakukan pembinaan terhadap praktik pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (Hatra), sehingga nantinya mereka memiliki surat terdaftar penyehat tradisional (STPT).
“Kami lakukan pembinaan termasuk pengawasan koordinasi melalui dinas kesehatan. Tenaga penyehat tradisional bisa dibagi berdasarkan modalitas yaitu, ketrampilan, ramuan, dan campuran. Berdasarkan itu kita lakukan pembinaan ya supaya masyarakat tidak dirugikan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, beberapa waktu lalu.
baca juga: Ini Daftar Pinjol Legal 2023 yang Sudah Ada Izin OJK
Dijelaskan oleh Nadia bahwa ada sejumlah regulasi yang mengatur kegiatan Hatra. Di antaranya PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, juga Permenkes Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
Permenkes Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris, Permenkes Nomor 37 Tahun 2017 tentang pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi serta UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Menurut Nadia, Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Namun, lanjut Nadia, tetap harus didukung penelitian empiris serta berdasarkan kajian ilmiah.
Baca juga: Begini Cara Cek Apakah Kendaraan Kita Pernah Terekam ETLE
Untuk itu Nadia berpesan kepada masyarakat tetap berhati-hati dalam menentukan pilihan pengobatan penyakitnya.
“Jadi misalnya seseorang yang kena penyakit kanker, itu jangan sampai terlambat karena berobat tradisional. Karena sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini,”.
Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi memberi komentar bijak dengan menyebut hal yang dilakukan Ida sebagai hal yang salah atau benar secara medis. Sebab, dasar yang dipakai untuk pengobatanya pun sudah sangat berbeda.
Terkait adanya pasien yang disebut sembuh setelah ditangani Ida Dayak, Adib hanya mengatakan bahwa hal tersebut harus dilakukan dengan pemeriksaan menyeluruh. (tvl)