Peneliti Amerika Sebut Pfizer dan Moderna Paling Ampuh Lawan Omicron. Ini Penjelasannya
Dosis booster dari Pfizer-BioNTech dan Moderna disebut 90 persen efektif untuk mencegah orang menginap di rumah sakit setelah mereka terinfeksi varian Omicron.
JERNIH-Ada dua vaksin Covid-19 yang disebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) sebagai vaksin yang ampuh melawan varian Omicron. Vaksin tersebut adalah vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna. CDC bahkan menyebut efektif 90 persen melawan Omicron.
Dikutip dari Al Jazeera, pada Sabtu (22/1/2022), pernyataan itu diumumkan CDC setelah mereka melakukan tiga studi baru.
βIni benar-benar menunjukkan pentingnya mendapatkan dosis vaksin penguat. Orang Amerika harus mendapatkan booster jika setidaknya lima bulan telah berlalu sejak mereka menyelesaikan seri Pfizer atau Moderna mereka, tetapi jutaan orang yang memenuhi syarat belum mendapatkannya,β kata Emma Accorsi dari CDC, salah satu penulis studi tersebut, pada Jumat (21/1/2022).
Menurut CDC, suntikan booster dari vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna telah terbukti sangat efektif dalam mencegah rawat inap terkait Omicron.
Dosis booster dari Pfizer-BioNTech dan Moderna disebut 90 persen efektif untuk mencegah orang menginap di rumah sakit setelah mereka terinfeksi varian Omicron.
Dosis tersebut juga 82 persen efektif untuk mencegah kunjungan gawat darurat dan perawatan darurat.
Menurut pejabat kesehatan, penelitian tersebut merupakan studi besar pertama di AS pasca muncul virus Omicron, sekaligus studi terkait perlindungan vaksin terhadap Omicron.
Pelaksanaan Studi pertama melakukan pengamatan rawat inap dan ruang gawat darurat dan kunjungan pusat perawatan darurat di 10 negara bagian, dilakukan mulai Agustus hingga bulan ini.
Sedangkan untuk studi kedua para peneliti fokus pada kasus Covid-19 dan tingkat kematian di 25 negara bagian. Aktivitas ini dilakukan mulai awal April hingga akhir Desember.
Hasil penelitian melihat efektivitas vaksin yang terbaik setelah tiga dosis vaksin Pfizer atau Moderna dalam mencegah departemen darurat terkait Covid-19 dan kunjungan perawatan darurat.
Perlindungan turun dari 94 persen selama gelombang Delta menjadi 82 persen selama gelombang Omicron.
Selama penelitian memanfaatkan makalah-makalah penelitian sebelumnya β termasuk penelitian di Jerman, Afrika Selatan, dan Inggris β yang menunjukkan bahwa vaksin yang tersedia kurang efektif melawan Omicron daripada versi virus Covid-19 sebelumnya. (tvl)