Kalaupun ini disebut penjajahan, hanya tiga wilayah di atas yang dijajah VOC. Sementara di tahun 1799 VOC dibubarkan karena merugi akibat merajalelanya korupsi dan perang panjang dengan Indonesia.
Oleh :Edri Paduka Prapanca*
JERNIH– Angka 350 tahun terdengat sangat familiar di telinga kita setiap menjelang hari ulang tahun kemerdekaan. Betapa tidak, pelajaran sejarah di bangku sekolah mengajarkan bahwa kita dijajah Belanda selama kurun waktu tersebut. Tapi betulkah demikian? Dari mana angka itu didapat?
Sebetulnya angka 350 tahun itu dipakai para pejuang dan orator ulung bangsa ini untuk membangkitkan perlawanan rakyat dan membakar semangat nasionalisme kala itu. Ini mengacu pada tahun 1596 saat Cornelis De Houtman mendarat di Banten. Itu pun dihabisi. De Houtman dipermalukan, dan ratusan tentaranya dibunuh kekuatan Banten dan pasukannya karena niat mereka mau memonopoli perdagangan rempah-rempah di sana. Cornelis diampuni dengan syarat jangan lagi menginjakkan kaki di Banten.
Pada 1601 De Houtman datang kembali ke Nusantara. Kali ini ke Aceh, dan Cornelis De Houtman mati di tangan seorang laksamana perempuan kerajaan Aceh, yaitu Laksamana Keumalahayati dalam sebuah duel.
Maret 1602 Vereenigde Oostindische Compagnie didirikan Belanda dengan bantuan Freemason. Kenapa? Karena pada saat itu Belanda sendiri sedang berperang dan dijajah Spanyol, yang menyebabkan ekonomi Belanda terpuruk. Pendirian firma dagang yang konon terbesar sepanjang sejarah itu dimaksudkan agar tetap bisa melakukan perdagangan dan memasok pangan berikut rempah-rempah ke Belanda. Lalu apakah VOC menaklukkan Indonesia?
VOC menaklukkan Banten 1633, ini karena undangan Sultan Haji yang sedang berperang dengan ayahnya sendiri, yakni Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji bersekutu dengan Belanda dan mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa dengan kompensasi mengelola Banten bersama-sama. VOC juga mengalahkan Sultan Hassanudin di tahun 1667 setelah melalui perang selama 15 tahun. VOC akhirnya menang setelah bersekutu dengan Raja Bone, Arung Palaka.
Makassar mengaku kalah lewat perjanjian Bongaya. VOC pun sukses memecah belah Jogja di tahun 1755; dengan memanfaatkan perseteruan Pangeran Pakubumi dan Pangeran Sambernyawa, yang diakhiri dengan Perjanjian Giyanti.
Kalaupun ini disebut penjajahan, hanya tiga wilayah di atas yang dijajah VOC. Sementara di tahun 1799 VOC dibubarkan karena merugi disebabkan merajalelanya korupsi dan perang panjang dengan Indonesia.
Karena VOC bubar, Belanda mengambil-alih daerah yang diduduki VOC. Tetapi saat itu Belanda sendiri dijajah Prancis. Akhirnya di tahun 1808, Belanda datang kembali di bawah pimpinan Herman Willem Daendels yang juga simpatisan Prancis atas utusan Louis Bonaparte yang notabene adalah adik kandung Napoleon Bonaparte. Kedatangan ini bertujuan untuk mempertahankan daerah-daerah Nusantara yang dahulu diduduki VOC dari serbuan Inggris.
Di tahun 1811 Inggris memukul mundur Belanda, mengambil-alih Nusantara di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles. Inggris kemudian mengemnalikannya ke Belanda di tahun 1816.
Akhirnya Belanda memulai penyerangan ke berbagai daerah di Indonesia. Kita banyak mendengar Perang Padri, Perang Saparua Maluku, Perang Diponegoro, Perang Pangeran Antasari, Perang Sisingamangaraja, hingga menaklukkan Jawa 1830, Bali 1904. Akhirnya pada 1907 Belanda berhasil menaklukkan seluruh wilajah dan raja-raja di Indonesia. Jadi apakah kita dijajah Belanda selama 350 tahun? Silakan hitung sendiri. Oh ya, sampai jumpa di bagian kedua. [ ]
*Penyuka Sejarah