Lewat hari suci Nyepi, umat Hindu seakan dibawa ke pusat hening kedalaman samudera untuk menyuling kembali intisari amerta air kehidupan. Lewat ibadah puasa, umat Islam diajak melatih keheningan untuk mendengarkan suara batin bicara. Dengan hening, puasa mendekatkan hubungan personal dengan Sang Khalik yang mengeratkan tali kasih dengan sesama makhluk. Dalam hening ada bening. Dalam bening ada eling.
Oleh : Yudi Latif
JERNIH–Saudara, kota-kota ketidakbahagiaan bersitumbuh di tengah gebyar lahir kemajuan. Kehidupan metropolitan dirasuki kelimpahan kesepian (loneliness), namun paceklik keheningan (solitude). Kesepian menandakan kerapuhan, sedang keheningan memancarkan keteguhan.
Jalan spiritual sejatinya bukan jalan pelarian dari kesepian–yang melahirkan ekspresi keagamaan yang ekstrem, melainkan jalan kreatif keheningan dalam menjinakkan keriuhan dan ketidakpastian.
Bahwa untuk penjernihan dan penguatan, kita harus menghikmati keheningan. Jalaluddin Rumi berkata, “Hening adalah lautan. Ucapan adalah sungai. Saat lautan mencarimu, jangan melangkah memasuki sungai. Dengarkanlah lautan.”
Keheningan adalah relung pemurnian dan pemulihan jiwa. Dalam hening, rohani menyuling inspirasi, memulihkan daya cipta. Tanpa keheningan agung, tak mungkin dilahirkan karya agung.
Hanya dalam hening, Tuhan sebagai bahasa kebenaran punya ruang untuk hadir di relung hati, menemani kita dalam sunyi. Bunda Teresa berkata, “Tuhan adalah karib kesunyian. Pepohonan, bunga, dan rerumputan tumbuh dalam kesunyian. Tengok juga bintang, bulan, dan matahari, semua bergerak dalam sunyi.”
Saat kata-kata tak membuat orang saling memahami, lebih baik berpaling pada keheningan. Keheningan mengendapkan buih kata-kata menjadi inti makna; mengurai benang kusut jadi tali ikatan. Keheningan mendekatkan manusia pada kebenaran ketimbang kebisingan verbalisme yang menjauhkan orang dari kesejatian, bahkan dari kejujuran nuraninya sendiri.
Dalam hening, menghikmati kesunyian, manusia modern punya harapan untuk keluar dari kemiskinan spiritual. Dalam hening kesunyatan, menurut Abraham Maslow, kebatinan mikrokosmos menyatu dalam kebatinan makrokosmos; tak ada oposisi, kesenjangan, dan perbedaan antara ego dan kosmos: bahasa jiwa merupakan vibrasi semesta.
Lewat hari suci Nyepi, umat Hindu seakan dibawa ke pusat hening kedalaman samudera untuk menyuling kembali intisari amerta air kehidupan. Lewat ibadah puasa, umat Islam diajak melatih keheningan untuk mendengarkan suara batin bicara. Dengan hening, puasa mendekatkan hubungan personal dengan Sang Khalik yang mengeratkan tali kasih dengan sesama makhluk.
Dalam hening ada bening. Dalam bening ada eling. [ ]