SolilokuiVeritas

Mengapa AS yang Adi Kuasa Berada di Ketiak Israel?

Forbes Magazine dalam surveinya di tahun 1980-an menunjukkan bahwa dari 400 orang Amerika terkaya, lebih dari 100 orang adalah Yahudi. Diperkirakan lebih dari 30 persen biliuner Amerika adalah orang Yahudi, bahkan separuh dari 100 orang pebisnis top dalam daftar majalah Financial World tahun 1986 adalah Yahudi, termasuk George Soros yang ikut berperan terhadap krisis ekonomi Indonesia tahun 1998.

Oleh  : Hadi Susanto*

JERNIH– Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin PBB dan Amerika Serikat tidak bereaksi terhadap agresi militer Israel di Palestina yang sudah menelan lebih dari seribu korban jiwa ini (serangan tahun 2014—red Jernih).

Hadi Susanto

Bahkan Amerika jelas menunjukkan keberpihakannya terhadap Israel. Jawabannya sangat sederhana: PBB tidak akan dapat mengambil tindakan militer karena ada hak veto Amerika, dan AS tidak mungkin tidak mendukung Israel karena mereka punya hubungan yang sangat erat. Tulisan ini ingin merangkum sejarah singkat hubungan mereka.

Gelombang imigrasi Yahudi ke Amerika terjadi seiring dengan kolonialisasi besar-besaran benua Amerika oleh orang-orang Eropa yang diawali oleh Christopher Columbus pada 1492. Orang Yahudi pertama yang menginjakkan kaki di daratan Amerika adalah Joachim Gans dari Praha, Ceko, pada 1585.

Hingga Revolusi Amerika (ketika 13 daerah jajahan Inggris di benua Amerika melepaskan diri dari Inggris dan membentuk Amerika Serikat) pada akhir tahun 1700-an, baru ada sekitar 2000 orang Yahudi, yang sebagian besar merupakan keturunan Yahudi Portugis dan Spanyol.

Walaupun sedikit, mereka berperan penting dalam perang kemerdekaan melawan Inggris, mulai dari pendanaan hingga menjadi tentara. Bahkan George Washington, presiden AS pertama, dalam salah satu pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih khusus untuk mereka, kalangan Yahudi ini.  

Sampai Perang Sipil Amerika (ketika tujuh negara bagian yang mendukung perbudakan memberontak terhadap AS yang akan menghapuskan perbudakan) terdapat 150 ribu Yahudi di Amerika. Dalam perang ini, kembali orang Yahudi mengambil bagian penting di kedua kubu. Bahkan Sekretaris Negara Konfederasi (perserikatan negara bagian yang memberontak) adalah orang Yahudi.

Migrasi besar Yahudi ke Amerika terjadi pada akhir 1800-an ketika terjadi Pogrom, pembantaian etnis Yahudi karena kecemburuan sosial ekonomi di Kekaisaran Rusia. Pada masa ini pula sebagian Yahudi yang lain pergi ke Palestina untuk meminta suaka dari Khalifah Turki Usmani. Sampai tahun 1924, ada dua juta imigran Yahudi datang di AS.

Banyaknya imigran Yahudi yang datang di Amerika membawa perubahan besar karena mereka terlibat hampir dalam segala aktivitas sosial dan ekonomi, seperti pendirian organisasi-organisasi amal yang memberi sumbangan dana besar untuk rumah sakit-rumah sakit dan kampus-kampus besar Amerika.

Seorang Julius Rosenweld yang datang di Chicago pada akhir 1800-an bahkan menyumbang 11 juta dolar Amerika untuk pendirian Museum Sains dan Industri. Orang-orang Yahudi menanamkan utang budi kepada Amerika! Dan mereka mampu melakukan itu karena orang Yahudi menguasai ekonomi Amerika. 

Forbes Magazine dalam surveinya di tahun 1980-an menunjukkan bahwa dari 400 orang Amerika terkaya, lebih dari 100 orang adalah Yahudi. Diperkirakan lebih dari 30 persen biliuner Amerika adalah orang Yahudi, bahkan separuh dari 100 orang pebisnis top dalam daftar majalah Financial World tahun 1986 adalah Yahudi, termasuk George Soros yang ikut berperan terhadap krisis ekonomi Indonesia tahun 1998.

Saat ini ada sekitar 8 juta orang Yahudi di AS. Posisi mereka secara nasional sudah sangat penting. Dukungan kelompok etnis ini dalam pemilu sangat menentukan keberhasilan seseorang, mulai dari pemilu anggota legislatif hingga pemilihan presiden AS. Selain sebagai pemberi dukungan dana, orang-orang Yahudi juga berada dalam wadah-wadah ‘think tank’ kebijakan pemerintah AS. Kandidat yang anti-Israel dapat dipastikan tidak akan terpilih. Karena itu sangat penting bagi calon presiden AS untuk mengunjungi Israel sebelum pemilu dilaksanakan. [ ]

*Profesor matematika, sempat mengajar di University of Massachussetts (UMass), AS.

Check Also
Close
Back to top button