Merger BUMN Berikan Kesempatan Inovasi dan Penerapan Best Practises
Perusahaan-perusahaan awal memiliki inovasi-inovasi dan best practises, dan dengan merger atau penggabungan itu, perusahaan induk dapat memerintahkan agar inovasi atau best practises itu diterapkan di seluruh lingkup holding yang baru tersebut.
Oleh : M Fariza Y Irawady*
JERNIH—Perkembangan yang terjadi di Kementerian BUMN, yang telah melakukan berbagai penggabungan usaha pada banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menarik untuk dicermati. Seperti kita ketahui, itu terjadi pada antara lain PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan terakhir rencana penggabungan BUMN Karya, Galangan Kapal, Citilink dan Pelita.
Dalam pandangan saya, penggabungan perusahaan-perusahaan di BUMN tersebut berdampak positif. Selain memperkuat struktur permodalan dan skala usaha, penggabungan juga memberikan kesempatan kepada perusahaan yang digabung untuk memilih berbagai inovasi terbaik atau best practises yang ada di lingkup perusahaan yang digabungkan, untuk diterapkan secara luas.
Perusahaan-perusahaan awal memiliki inovasi-inovasi dan best practises, dan dengan merger atau penggabungan itu, perusahaan induk dapat memerintahkan agar inovasi atau best practises itu diterapkan di seluruh lingkup holding yang baru tersebut.
Saya sendiri meyakini, penggabungan BUMN ini sejatinya adalah arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Arahan itu, atas perintah Presiden, kemudian direalisasikan Menteri BUMN Erick Thohir. Penggabungan tersebut juga memungkinkan perusahaan-perusahan itu untuk membuat inovasi terbaik, hingga menjadi benchmarking yang kemudian diterapkan secara menyeluruh.
Positifnya ide penggabungan itu juga bisa diterangkan seperti ini. Jika selama ini perusahaan-perusahaan tersebut saling berkompetisi melakukan inovasi yang terbaik untuk memajukannya perusahaannya sendiri, dengan adanya penggabungan maka manajemen holding dapat memerintahkan dan memiliki kewenangan agar seluruh perusahaan yang bernaung di wilayah holdingnya melakukan inovasi-inovasi terbaik atau best practises. Best practises itu menjadi Standard Operating Procedur (SOP) yang digunakan di seluruh kelompok usaha.
Disertasi saya yang berjudul : “Inovasi, Public Relations, Kepuasan Publik dalam Membentuk Citra Institusi” menguatkan hal tersebut. Yang terpenting, semua inovasi itu harus ditujukan untuk meningkatkan kepuasan kepada pengguna atau kepada publik , karena variabel yang berpengaruh terbesar membentuk citra adalah kepuasan publik – pengguna
Beberapa penggabungan yang telah dilakukan kita ketahui telah membawa implikasi positif pada peningkatan skala bisnis dan inovasi. Misalnya, di Pelindo yang berdampak menjadikan perusahaan pelabuhan itu menjadi terbesar ke-8 di dunia. Berbagai anak atau cucu usaha Pelindo yang selama ini memiliki inovasi terbaik, dapat diterapkan secara menyeluruh pasca-penggabungan.
Yang jelas sangat positif, inovasi dan best practises dari anak-anak perusahaan itu dapat saling diterapkan, karena manajemen holdingnya memiliki kekuatan untuk mengimplementasinya. Dengan demikian, penggabungan BUMN yang berdampak positif tersebut menjadi salah satu legacy dari Presiden Jokowi, juga Menteri BUMN Erick Thohir sebagai implementatornya. [ ]
*Doktor Ilmu Manajemen FEB Universitas Padjadjaran