Solilokui

Pecinta Aspal: Analogi Dasar antara Keselamatan dan Keamanan

Perilaku tidak selamat (USA) dari para penyebrang jalan yang tidak pada tempatnya menimbulkan kondisi tidak selamat (USC) bagi para pemobil. Kombinasi dari USA dan USC bisa memicu kecelakaan.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto

JERNIH-Kali ini saya akan mengupas kesamaan analogi dasar faktor pemicu ketidakselamatan (kecelakaan) dan ketidakamanan (kejahatan).

Kejahatan (gangguan keamanan) muncul dipicu oleh bertemunya niat dan kesempatan (peluang). Niat jahat bertemu peluang berperilaku jahat. Itu pasti anda sudah tahu semua. Tapi saya ingin anda semua tidak cukup tahu tapi juga paham/mengerti. Paham itu satu tingkat di atas tahu.

Kejahatan dan kekerasan itu urusan ketidakamanan. Niat buruk/tidak aman itu selanjutnya akan saya sebut sebagai maksud yang tidak aman (insecured intension, ISI). Karena ada motif/maksud/perilaku tidak baik/aman dari manusia lain (calon Pelaku) maka itu menimbulkan kondisi tidak aman (Insecured Conditions, ISCs) bagi calon Korban. Indeks “s” menunjukkan jamak.

Bila ISIs dan ISCs itu bertemu dengan perilaku tidak aman dari Korban (Insecured Actions, ISA’s) maka terjadilah peluang tindak gangguan keamanan (kejahatan) oleh Pelaku (penjahat). Bandingkan dengan perilaku tidak selamat (unsafe actions, USA’s) dalam urusan keselamatan.

ISIs-nya Penjahat menimbulkan ISCs bagi korban; Sebaliknya, ISA’s korban menawarkan ISCs bagi Penjahat. Alias, perilaku tidak aman dari Korban menawarkam peluang kejahatan bagi Pelaku.

baca juga: Pecinta Aspal: Berkendara vs Bertarung: Pengendara ala Petarung

Jadi, ingat dan garisbawahi Prinsip Analogi Keselamatan Dan Keamanan Ini:

  1. Keselamatan berlaku: USCs dan/atau USA’s sebagai syarat munculnya kecelakaan. Minimal ada satu syarat pemicu kecelakaan, USCs atau USA’s.
  2. Keamanan berlaku: ISI’s, ISCs, dan ISA’s sebagai syarat munculnya kejahatan. Harus ada pertemuan 3 syarat pemicu kejahatan, yaitu ISI’s, ISCs, dan ISA’s.

Contoh faktor pemicu ISI’s :

  1. Belum tercukupi kebutuhan dasar;
  2. Sifat selalu merasa kurang;
  3. Menjadi sasaran kemarahan, penyalahan, kritik sehingga antipati dan dendam;
  4. Merasa tertekan, phobi, paranoia;
  5. lri dan dengki;
  6. Menganggur tidak punya kerjaan;
  7. Merasa dirugikan/diperlakukan tidak adil;
  8. Berpaham paling benar sendiri sementara orang lain dianggap salah semua. dll

Contoh ISCs:

  1. Berdekatan dengan manusia temperamental;
  2. Bersamaan dengan manusia yang tidak mau antri;
  3. Suasana sepi/gelap;
  4. Kerumunan demo anarkhis;
  5. Berdekatan/berurusan dengan manusia mabuk;
  6. Berkerumun dengan orang-orang tak dikenal;
  7. Berdekatan dengan orang-orang yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya, dll.

Contoh ISA’s:

  1. Membawa barang berharga secara mencolok mata;
  2. Lupa menutup jendela, pintu, pagar;
  3. Postur penampilan lemah mengundang niat jahat (rendah faktor penggentar);
  4. Sendirian di tempat sepi;
  5. Bawa uang banyak tanpa pengawalan;
  6. Berperilaku suka marah, menyalahkan, dan mengkritik orang lain;
  7. Berperilaku adigang-adigung, dll.

baca juga: Pecinta Aspal: Daftar Ketidaknyamanan di Jalan Tol

Peluang yang tidak aman saya sebut sebagai insecured chance/opportunity, ISC/O. Bandingkan dengan unsafe condition (USC) dalam urusan keselamatan.

Sekali lagi, Anda harus makin paham beda keselamatan (k1) dan keamanan (k2).

Dalam urusan K1 ada USC & USA. Dalam urusan K2 ada ISI, ISC, ISA. Akronim-akronim ini akan sering muncul pada waktu mendatang. Harap diingat-ingat!

Manusia yang punya niat buruk/ jahat itu kalau bukan tipe orang yang selalu merasa kurang (meski orang yang sudah kaya sekalipun menurut ukuran normal), mungkin tipe orang yang terganggu jiwanya (OTJ). OTJ ini beragam sekali. Kita bahas lain kali.

Lalu, siapa yang menciptakan peluang munculnya kejahatan? Umumnya, ya para korban kejahatan itu sendiri baik secara sengaja maupun tidak sengaja, langsung maupun tidak langsung. Kapan dan dimana saja? Kapan saja dan dimana saja ia berada bisa terjadi.

Di tempat tinggal (rumah), tiga ISA yang paling sering terjadi adalah kebiasaan membuka akses pintu: pintu rumah, pintu pagar, dan pintu jendela.

Perampokan sadis dengan korban 6 orang tewas di Pulomas awal 2017 dulu berawal dari pintu pagar yang terbuka sehingga mengundang masuknya penjahat. Sepele, kan? Jangan sekali-sekali membuka pintu pagar anda bila tidak siap mengatasi akibatnya!

Di perjalanan, para pemobil yang beristirahat di rest area karena alasan keselamatan harus membuka kaca jendela untuk sirkulasi udara. Ini termasuk ISA dan terbukti juga bisa mengundang gangguan keamanan karena bisa jadi saat ia tertidur akan ada tangan penjahat yang menjukur masuk lewat bukaan kaca unyuk mrngambil barang berharga. Itu pernah di alami oleh salah satu anggota grup ini.

ISA yang lain sangat banyak ragam dan jenisnya, dan itu kita bahas lain kali lagi.

Selalu eling (sadar) akan adanya bahaya lan waspodo akan datangnya bahaya!

Bahaya yang mengintai anda akan tetap menjadi potensi selama belum datang mendekat, terjadi, dan berdampak. Bila sudah datang, terjadi, dan telah berdampak itu namanya risiko. Keduanya bisa dihitung atau dikuantifikasi. Di sinilah pentingnya IPTEK keselamatan. Dan keamanan tentunya.

Terima kasih,

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/Kyokushin Karateka 4-th Dan/M-TSA Inspirator & Motivator/Road Traffic Observer.

Check Also
Close
Back to top button