Solilokui

“Percikan Agama Cinta” : Lukislah Kehidupanmu dengan Indah, Laiknya Lebah

Melalui firman-Nya, Tuhan selalu menegaskan: afalā ta’qilūn. Apakah engkau senantiasa berpikir dalam setiap tenggat? Tuhan sungguh Mahatahu, ayat-ayat suci hanya diperuntukkan untuk orang-orang pacak. Tak ada agama, kecuali bagi mereka yang berakal.

JERNIH– Saudaraku,

Jagalah akalmu. Karena itu mahkota berharga hidupmu. Tanpa akal, engkau tak akan mampu menemukan kebenaran, melawan kebatilan. Menegakkan keadilan. Merayakan kearifan. Minus logika, hidupmu bagai binatang, bertikai dengan kala tanpa makna. Tiada titik tuju sekaligus tumpu. Merugi hingga di ujung waktu.

Deden Ridwan

Hanya dengan akal, agama hadir dalam hidupmu. Karena  derajatmu meninggi tatkala agama, engkau cerna dengan nalar. Engkau terbang ke alam imajinasi. Menerobos batas. Menatap cakrawala dari pojok jendela rumah, ditemani angin yang menghembus pepohonan. Bersama awang-awang, engkau menjelajah semesta hikmah. Menerangi dunia, tersenyum di suatu senja.

Melalui firman-Nya, Tuhan selalu menegaskan: afalā ta’qilūn. Apakah engkau senantiasa berpikir dalam setiap tenggat? Tuhan sungguh Mahatahu, ayat-ayat suci hanya diperuntukkan untuk orang-orang pacak. Tak ada agama, kecuali bagi mereka yang berakal. Maka, ledakanlah potensi daya pikirmu laksana Tuhan mencintai makhluk di setiap titik. Rawat akalmu dengan bacaan-bacaan bergizi guna menyelami ayat-ayat langit dan bumi.

Ketahuilah. Akal selalu merindu pada bayang-bayang jiwa. Tanpa hati, minda selalu merasa kesepian. Pikir baru bisa tersenyum tatkala jatuh dalam pelukan jiwa. Dari dekapan itu mengalir deras sungai-sungai cinta. Membasuh tanah-tanah kering-kerontang demi menjaga asa martabatmu. Ooh, bengawan itu mengairi lubuk hatimu terdalam hingga puncak keikhlasan.

Sadarlah. Di atas arus kali, engkau melukis kehidupanmu dengan indah bagai seekor lebah.  Jikalau makan sesuatu, ia pasti memajuh yang baik. Andaikan mengeluarkan sesuatu, ia pasti keluarkan yang cegak. Jika ia hinggap di ranting yang sudah lapuk, tangkai itu tak dirusaknya. Ia selalu merawat ekosistem semesta sesuai alam-pikiran cinta. Pesan-pesan angkasa menyatu dengan tanah dalam lekapan cinta. [Deden Ridwan]

Back to top button