Tema utama dalam karya Rumi adalah cinta universal—baik cinta kepada Tuhan, sesama manusia, maupun alam semesta. Baginya, cinta adalah jalan untuk mencapai penyatuan dengan Tuhan. Hal ini tercermin dalam syair-syairnya yang penuh keindahan dan emosi.
Oleh : Yudi Latif
JERNIH– Saudaraku, jika ada guru spiritual yang karyanya diapresiasi lintas agama dan budaya, nama yang kondang adalah Jalaluddin Rumi. Kehadirannya memberi bukti bahwa suatu ajaran spiritual yang bersifat universal itu mungkin.
Karya Rumi memiliki keistimewaan dan kedalaman spiritual luar biasa, yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, cinta ilahi, dan perjalanan menuju pencerahan.
Ia menggunakan simbolisme sufistik untuk menjelaskan konsep metafisika yang kompleks, seperti persatuan dengan Sang Ilahi. Tema utama dalam karya Rumi adalah cinta universal—baik cinta kepada Tuhan, sesama manusia, maupun alam semesta.
Baginya, cinta adalah jalan untuk mencapai penyatuan dengan Tuhan. Hal ini tercermin dalam syair-syairnya yang penuh keindahan dan emosi.
Rumi sangat mahir menggunakan metafora yang kaya dan mendalam, seperti anggur, tarian, api, dan musik, untuk menyampaikan pesan spiritual.
Gaya bahasanya bersifat universal dan inklusif; tidak membedakan agama, budaya, atau ras. Pesannya menekankan persatuan dan kemanusiaan. Sebagai seorang sufi, ia menolak eksklusivitas dogma dan lebih mengutamakan pengalaman batin.
Puisi-puisinya memiliki irama dan estetika yang memukau, sehingga tetap relevan hingga kini.
Ia menulis dalam bahasa Persia, tetapi karyanya telah diterjemahkan ke banyak bahasa, tanpa kehilangan esensi.
Karya-karyanya Abadi. “Masnavi-i Ma’navi” (Masnavi), sering disebut “Al-Qur’an dalam bahasa Persia,” merupakan kumpulan cerita, perumpamaan, dan refleksi spiritual yang mendalam. “Diwan-e Shams-e Tabrizi”, kumpulan puisi liris yang mengungkapkan cinta mistik, terutama untuk mentornya, Syamsuddin Tabrizi.
Rumi juga dikenal sebagai inspirasi bagi tarian sufi (Whirling Dervishes), di mana gerakan melingkar melambangkan perjalanan menuju Tuhan. Musik sering menjadi elemen penting dalam ritual sufistik yang diilhami oleh ajarannya.
Meski berasal dari abad ke-13, pesan Rumi tetap relevan di era modern karena menyentuh aspek universal dari kehidupan manusia: cinta, kebahagiaan, pencarian makna, dan kebijaksanaan.
Karyanya menjadi warisan sastra dan sumber inspirasi spiritual lestari, yang menobatkan Rumi sebagai salah satu penyair dan spiritualis terbesar dalam sejarah. []