percikan agama cinta
-
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Tidak Sekadar Mata Uang Paling Likuid, Kejujuran Pun Membawa Selamat
Pentolan perampok pun terheran. Lalu bertanya pada Abdul Qadir tentang apa yang membuatnya begitu saja mengaku tentang harta yang ia…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Tak Ada Islam Tanpa Iman, dan Sebaliknya
Islam lebih mengukuhkan manifestasi dan aktualisasi nilai-nilai Iman dalam konteks kehidupan historis-empiris. Islam adalah sebuah prilaku etis-praktis sebagai bukti adanya…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Orang Berhati Jelek, Terbiasa Menjelekkan Orang
Yang mayoritas menyayangi dan melindungi minoritas. Begitu pun sebaliknya, yang minoritas menghormati dan mengasihi yang mayoritas. JERNIH– Saudaraku, Ingatlah. Di…
Read More » -
Solilokui
”Percikan Agama Cinta”: Corona dan Catatan Kelam Peradaban Kita
Jikalau Corona tak menelusup dalam sendi kehidupan manusia, barangkali kita takkan peduli pada keberlangsungan peradaban pada masa mendatang JERNIH– Saudaraku,…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Hidup, Perbedaan dan Keseimbangan
Walau berbeda, mereka berdua itu ada supaya menjadikan hidup ini harmoni dan seimbang. Di atas keseimbangan itulah nilai-nilai kemanusiaan bisa…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Agama, Tutunan, dan Puncak Kehidupan
Sebaik-baik agama, berfungsi secara pribadi dalam diri masing-masing pemeluknya. Sebaik-baik hidup, adalah puncak keberagamaan kita. JERNIH– Saudaraku, Manakah yang mesti…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Sadari, di Perjalanan Kita, Dunia Hanya Saat Sejenak Rehat
Keberadaanku di dalam dunia bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah pohon. Berhenti sejenak menatap langit, dan pergi dan meninggalkannya…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Setetes Tinta, Seekor Lalat
Al-Ghazali membiarkannya. Lalat pun minum sampai puas. Rupanya itulah satu-satunya amalan al-Ghazali yang diterima dan diridhai Allah. JERNIH– Saudaraku, Mungkinkah…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Mencari Esensi, Bukan Aksesori
Jangan-jangan shalat kita selama ini hanya sekadar menggugurkan kewajiban, bukan dilandasi kesadaran penghambaan penuh cinta kepada Tuhan JERNIH– Saudaraku, Pada…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Mencari Garam dan Bukan Gincu
Yang tersisa di benak hanyalah satu hal: kedamaian sejati sebagai reffleksi dari sifat-sifat Tuhan yang rahman dan rahim. Karena tanpa…
Read More »