sultan agung

  • POTPOURRI

    UKUR

    Mahmuddin segera sadar, tak syak lagi, orang-orang Kompeni sudah mengetahui apa yang telah terjadi. Kepala pemimpin tertinggi mereka telah dipotong…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    “Mohon maaf, Tuan,”katanya. Bagaimana pun, setahun mengenal laki-laki itu sedikit menerbitkan rasa hormat di hati Mahmuddin. Lalu dengan sigap diraihnya…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Dua hari kemudian, 3 Desember 1628, Tumenggung Suro Agul agul meninggalkan Batavia. Ia tak pernah memerintahkan anak buahnya untuk menggali…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Ukur pun segera turun, melepaskan kaki dari sanggurdi kudanya. Kedua kuda itu diambil prajurit masing-masing, dibawa ke pinggir. Orang-orang, baik…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    “Kula hanya ingin agar anak-anak buyut kula tak merasa hina, dalam darahnya mengalir darah seorang pengecut,” kata Umbul Malangbong. Diliriknya…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Pegangan atau kode keksatriaan semacam apa yang bisa membenarkan sepasukan prajurit sebuah negara menyerbu sebuah wilayah dan merampok harta bendanya,…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Dengan teriakan mengguntur ia babatkan tombaknya memutar, membuat luka sabetan dalam di wajah dua orang serdadu Kompeni asal Bali. “Nagri…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Telah lama ia menantikan momen-momen ini, momen seorang prajurit Sunda menghadapi kematian yang nyata di depan. Dulu, sekian ratus tahun…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Ia pun seharusnya malu tak berkabar bahwa pasukannya segera memasuki Jakatra karena memang awalnya dia berharap bisa menaklukan kota itu…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Sekian ratus prajurit berbondong-bondong menuju benteng Batavia dan Hollandia, lengkap dengan sekian banyak umbul-umbul kerajaan, panji-panji battalion dan sebagainya. Suara…

    Read More »
Back to top button