Veritas

Al Baqi-Al Ma’la, Saksi Bisu Ulah Koalisi Ibnu Wahhab dan Ibnu Saud

Jakarta – Al-Baqi dan Al-Ma’la menjadi saksi bisu bagaimana koalisi Ibnu Abdul Wahab dan Ibnu Saud saat itu menjadi penguasa Najd (Saudi Arabia) dan para pengikutnya menghancurkan warisan nenek moyang mereka sendiri. Aksi rezim ini sebagai salah satu upaya menghilangkan apapun yang berhubungan dengan sejarah Islam.

Al-Baqi adalah kompleks pemakaman istimewa karena Nabi sendirilah yang pertama kali membukanya. Pada 622, ketika Masjid Nabawi masih dalam proses pembangunan, salah seorang sahabatnya, As’ad Bin Zararah, meninggal dunia. Nabi menunjuk sebuah titik di lahan dekat Masjid Nabawi sebagai tempat pemakaman sahabatnya itu. Lahan inilah yang disebut Al-Baqi.

Lahan itu dibeli dari sepasang anak yatim ketika Nabi baru tiba di Madinah. As’ad Bin Zararah menjadi orang pertama yang dimakamkan di al-Baqi. Dua tahun kemudian, saat Nabi melaksanakan Perang Badar, anak perempuannya yang bernama Ruqayyah meninggal dunia dan dimakamkan di situ.

Makam Al-Baqi mengalami pembongkaran pada 1806, dibangun kembali pada pertengahan abad ke-19 kemudian dibongkar untuk kedua kalinya pada 1925/1926. Pembongkaran pertama dilakukan Wangsa Saud dan pengikut ajaran Wahabi yang dikenal dengan Keamiran Diriyah.

Pembongkaran kedua kembali dilakukan oleh Wangsa Saud yang menguasai Kesultanan Nejd dengan sekutunya pengikut ajaran Wahabi. Pembongkaran ini didasarkan pada penafsiran ajaran Islam yang melarang pendirian bangunan atau monumen di atas kuburan (kuburan yang dirumahi dengan bentuk yang megah).

Sementara Al-Ma’la adalah pemakaman tua yang sudah ada sebelum Islam datang. Tidak ada sumber memadai yang menerangkan pada tahun berapa al-Ma’la mulai digunakan sebagai tempat pemakaman. Diperkirakan, pemakaman itu sudah ada sejak awal abad ke-6 ketika suku Quraisy mulai menguasai Mekkah.

Tapi, jika dilihat dari sosok yang dimakamkan, bisa disimpulkan bahwa al-Ma’la adalah kuburan para pembesar. Beberapa elite suku Quraisy dari Bani Hasyim, klan asal Nabi Muhammad, dimakamkan di sini. Beberapa sahabat dan keluarga terdekat Nabi, termasuk istri pertamanya, Siti Khadijah, dimakamkan di al-Ma’la. Aminah (ibunda Nabi) dan Abdul Muthalib, kakek yang mengasuh Nabi sejak bayi, dimakamkan di situ. Begitu pula paman kesayangannya, Abu Thalib.

Berdasarkan bukti-bukti sejarah, Wahabi Saudi telah berkali-kali berusaha merusak makam Nabi Saw, yang menuai reaksi keras Muslim dunia. Kelompok Internasional Warisan Sejarah Hijaz yang bermarkas di London, mengumumkan bahwa peninggalan Rasul Saw, para sahabat, dan tabiin di Arab Saudi hanya tersisa lima persen.

Dengan kata lain, kelompok Wahabi hingga sekarang telah memusnahkan 95 persen dari peninggalan-peninggalan Islam di Kota Makkah dan Madinah. Anehnya, peninggalan-peninggalan Yahudi dan Nasrani di Arab Saudi malah tidak disentuh oleh Wahabi. Padahal situs-situs bersejarah Islam adalah bukti akan kebenaran risalah kenabian yang dibawa oleh Rasulullah Saw.

Beberapa situs Islam yang dihancurkan Kaum Wahabi di antaranya.

  1. Penghancuran dan penodaan tempat suci, termasuk rumah kelahiran Nabi, pusara Bani Hasyim di Mekah dan Jannat al-Baqi (Madinah), dan penolakan wahabi pada muslim yang melafalkan al-fatihah di makam-makam suci tersebut.
  2. Penghancuran tempat ibadah di antaranya Masjid Hamzah, Masjid Abu Rasheed, dan pusara para Imam dan sahabat.
  3. Meratakan kuburan para Imam di al-Baqi yang sangat di hormati kaum Syiah.
  4. Pemakaman al-Mualla di Mekah termasuk pusara isteri tercinta Nabi, Sayidah Khadijah binti Khuwailid, makam Ibunda Rasul Siti Aminah binti Wahhab, makam paman Rasul Abu Thalib (Ayahnya Ali bin Abu Thalib) dan makam kakek Nabi Abdul Muthalib.
  5. Makam Siti Hawa di Jedah.
  6. Makam ayahanda Rasul Abdullah bin Abdul Muthalib di Madinah.
  7. Rumah duka (baytl al-Ahzan) Sayidah Fatimah di Madinah.
  8. Masjid Salman al-Farisi di Madinah.
  9. Masjid Raj’at ash-Shams di Madinah.
  10. Rumah Nabi di Madinah setelah Hijrah dari Mekah.
  11. Rumah Imam Ja’far al-Shadiq di Madinah.
  12. Komplek (mahhalla) bani Hasyim di Madinah.
  13. Rumah Imam Ali bin Abi Thalib tempat Imam Hasan dan Imam Husein dilahirkan.
  14. Makam Hamzah dan para syuhada Uhud di gunung Uhud. [Dari berbagai sumber]

Back to top button