Israel Serang Nuseirat, Kamp Pengungsi Seolah Rumah Jagal
Uni Eropa menyebut serangan keji itu sebagai “pembantaian”. Dokter di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah menyebut kondisi rumah sakit sejak kemarin sebagai “banjir darah”. Seorang petugas medis mengatakan bagian dalam rumah sakit “terlihat seperti rumah jagal”.
JERNIH–Korban tewas akibat serangan Israel ke Kamp Pengungsi Nuseirat, Sabtu (8/6) telah meningkat mencapai 283 orang dan melukai 814 orang dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Ahad (9/6) waktu setempat. Serangan Israel ke Kamp Nuseirat itu menjadi salah satu serangan pangecut paling berdarah yang dilakukan negara Zionis tersebut sejak Oktober tahun lalu.
Ke-283 warga Palestina itu—mayoritas perempuan dan anak-anak–menjadi korban serangan yang dilakukan Israel kepada para warga sipil tak bersenjata tersebut. Gambar visual dari Gaza menunjukkan jalan-jalan dipenuhi puing-puing dan mayat-mayat warga Palestina. Beberapa di antaranya tidak lagi memiliki anggota tubuh lengkap.
Uni Eropa menyebut serangan keji itu sebagai “pembantaian”. Dokter di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah menyebut kondisi rumah sakit sejak kemarin sebagai “banjir darah”. Seorang petugas medis mengatakan bagian dalam rumah sakit “terlihat seperti rumah jagal”. Doctors Without Borders (MSF) mengatakan, Rumah Sakit Al-Aqsa dan Nasser “kewalahan”.
Pihak Zionis berkilah serangan itu mereka lakukan untuk menyelamatkan empat tawanan Yahudi yang konon ditahan di Kamp Pengungsi Nuseirat. Serangan itu juga menewaskan seorang petugas Israel.
Juru bicara Hamas mengatakan Israel justru membunuh tawanan dalam operasi Nuseirat itu, tanpa merinci keadaan atau berapa banyak yang terbunuh.
Dengan jatuhnya korban akibat serangan itu, hingga saat ini korban tewas di Gaza melampaui 37.000 orang, tepathya 37.084 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara jumlah total korban luka tercatat 84.494 orang.
Dari pihak Israel, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas baru mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
“Israel tidak peduli dengan hukum internasional,” kata mantan Wakil Kepala Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di wilayah pendudukan Palestina, Saul Takahashi, kepada Al Jazeera.
“Klaim bahwa serangan Israel terhadap kamp Nuseirat, dibenarkan sama sekali mengabaikan hukum internasional,” kata Takahashi dari kediamannya di Toyohashi, Jepang. Menurut Takahashi, Israel telah berkali-kali menunjukkan bahwa mereka tidak peduli dengan hukum internasional dan nilai-nilain kemanusiaan.
“Ada standar proporsionalitas yang jelas. Hilangnya nyawa dan benda-benda sipil dalam bentuk apa pun harus proporsional. Dan cukup jelas bahwa serangan Israel terhadap Kamp Nuseirat ini tidak proporsional. Ini adalah sesuatu yang telah kita lihat berulang kali. Bukan hanya sejak Oktober lalu tapi hampir di setiap serangan yang dilakukan Israel di Gaza,” kata Takahashi, yang juga mengajar di Universitas Osaka Jogakuin.
Menurut Takahashi, Israel memang bermaksud menghilangkan warga Palestina dengan genosida yang terus mereka lakukan. “Mereka berhasil menyelamatkan segelintir tawanan melalui kekuatan militer,”kata Takahashi. “Sementara masih banyak lagi tawanan yang dibebaskan melalui cara diplomatic. Israel hanya mampu membebaskan tujuh tawanan melalui cara militer sementara lebih dari 100 tawanan dibebaskan melalui negosiasi.” [Al Jazeera/Washington Post]