Veritas

Korea Utara: Kesepakatan Kapal Selam AS, Inggris dan Australia Picu ‘Perlombaan Senjata Nuklir’

Langkah itu juga membuat marah Prancis yang menuduh AS “bermuka dua”, dan menyebut Australia “pengkhianat” dan menyatakan bahwa krisis tengah melanda jantung aliansi Barat. Prancis telah menarik duta besarnya di AS dan Australia

JERNIH– Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Senin ini mengatakan bahwa aliansi keamanan dan kontrak kapal selam antara AS, Inggris dan Australia, dapat memicu “perlombaan senjata nuklir” di wilayah tersebut.

Pada 15 September lalu AS dan Inggris mengumumkan aliansi keamanan Indo-Pasifik baru yang akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir. Hal itu secara luas dipandang sebagai langkah untuk melawan pengaruh Cina yang kian berkembang atau semakin dipaksakan di kawasan itu.

“Ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya, yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir,” kata kantor berita Korea Utara, KCNA, mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri.

“Ini menunjukkan bahwa AS adalah pelaku utama yang menggulingkan sistem non-proliferasi nuklir internasional. Sikap standar ganda AS semakin nyata… dan secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas dunia,”ujar laporan itu.

Kecaman Korea Utara datang beberapa hari setelah Pyongyang yang bersenjata nuklir menembakkan dua rudal ke laut, di tengah keberhasilan Korea Selatan melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, beberapa jam kemudian.

Pejabat kementerian menambahkan bahwa negaranya “pasti akan mengambil tindakan balasan yang sesuai, kalau pun itu bahkan hanya memiliki sedikit dampak buruk pada keamanan Korea Utara”.

Langkah itu juga membuat marah Prancis yang menuduh AS “bermuka dua”, dan menyebut Australia “pengkhianat” dan menyatakan bahwa krisis tengah melanda jantung aliansi Barat.

Prancis telah menarik duta besarnya di AS dan Australia. [AFP]

Back to top button