Veritas

Virus Korona: Kini, Dunia tanpa Jabat Tangan dan Ciuman

London — Virus korona mengubah perilaku penduduk dunia; tidak ada lagi jabat tangan, ciuman pipi, dan pelukan. Juga tidak ada lagi cium tangan anak-anak kepada orang lebih tua.

Semua itu terjadi di tempat kerja, rumah, atau tempat-tempat pertemuan ketika individu membicarakan bisnis, atau sekadar bercengkerama.

Perubahan ini untuk satu hal; saling melindungi diri dari penyebaran virus korona. Berikut kebiasaan yang berubah di seluruh dunia.

Cina

Di Beijing , ibu kota Cina, billboard besar warna merah dan berisi pesan bertebaran di banyak tempat. Pesannya, jangan berjabat tangan, tapi pegang lengan sebagai tanda penyambutan.

Selain billboard, ada pengeras suara yang memberi tahu masyarakat untuk membuat gerakan tradisional gong shou, tangan kanan mengepal ditempel ke telapak tangan kiri, saat menyapa. Bagi yang sering nonton film-film Kungfu, pasti tahu gerakan ini.

Prancis

Seluruh media Prancis berisi imbauan untuk menghindari jabat tangan, formalitas harian di negeri itu yang biasanya diserta cium pipi kiri dan kanan. Sebagai gantinya, cukup tatap mata dan ucapkan salam.

Philippe Lichtfus, pakar gaya hidup yang kerap menjadi acuan, mengatakan jabat tangan adalah tradisi relatif baru dalam sejarah dunia. Kebiasaan ini muncul sekitar abad petengahan.

Jadi, kembali saja ke sebelum abad pertengahan, ketika orang hanya menatap mata dan mengucap salam. Atau cukup dengan menatap mata dan senyum. Atau, cukup tatap mata.

Australia

Brad Hazzard, menteri kesehatan New South Wales, menyarankan untuk tidak berjabat tangan. Sebagai gantinya, saling tepuk punggung.

“Saya tidak mengatakan jangan ciuman,” katanya. “Tetapi Anda harus hati-hati, dan tahu dengan siapa Anda memilih untuk mencium.”

Brasil

Kementerian Kesehatan Brasil merekomendasikan warga untuk tidak berbagi sedotan logam, yang secara tradisional digunakan untuk mengkonsumsi minuman. Tradisi ini disebut chimarrao, dan dilakukan pasangan yang sedang berpacaran.

Rekomendasi lain, jangan ciuman. Apalagi dengan mulut ke mulut. Ini benar-benar disarankan.

Jerman

Senin lalu, dalam pertemuan kabinet, Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menolak upaya Kanselir Angela Merkel menjabat tangannya. Merkel memahaminya. Seehofer tersenyum.

Lalu keduanya tertawa. Sebelum duduk, Merkel mengangkat tangannya. Sidang kabinet dimulai.

Spanyol

Virus korona tampaknya akan menghapus salah satu tradisi paling dihormati di Spanyol, yaitu mencium patung Perawan Maria pada Minggu menjelang paskah.

Paskah tinggal sata bulan lagi. Jika wabah bertahan, dan nyeberang dari Italia ke Spanyol, tradisi ini kemungkinan dilarang.

Fernando Simon, pejabat Kementerian Kesehatan Spanyol, mengatakan kemungkinan itu sudah ada di atas meja.

Selama minggu suci, orang-orang akan berebut mencium tangan patung Perawan Maria dan patung orang-orang kudus, untuk meminta perlindungan.

Rumania

Saat Festival Martisor, yang menandai awal musim semi, tali dan bunga talismanic dibagikan para pria ke wanita. Lalu, mereka berciuman.

Pemerintah Rumania mendesak peserta festival tidak berciuman setelah menyerahkan tali dan bunga. “Mari kita beri bunga tapi tidak ciuman,” kata Nelu Tataru, sekretariat negara di Kementerian Kesehatan.

Polandia

Di Polandia, negara paling Katolik di Eropa, umat beriman diijinkan mengikuti persekutuan spiritual dengan mengkonsumsi roti komunal. Namun, jangan lagi roti diberikan dengan mulut, tapi tangan.

Penganut Katolik juga diminta tidak mencelup tangan ke dalam air suci, ketika masuk dan keluar gereja. Sebagai gantinya, cukup membuat tanda salib.

Iran

Di Iran, korban virus korona mencapai 66 orang, dengan kasus terjangkit terus bertambah. Untuk mencegah peredaran, pemerintah Iran mengeluarkan video cara memberi salam.

Dalam video terlihat tiga orang yang saling berteman. Dua dari mereka mengenakan masker. Satu lainnya tidak. Tangan mereka di dalam saku, dan mereka saling menyentuh kaki sebagai salam.

Video serupa juga muncul di Lebanon. Penyanyi Ragheb Alama dan komedian Abou Sleiman saling menyentuh kaki, dan membuat suara ciuman dengan mulut. 

Uni Emirat Arab dan Qatar

Pemerintah Uni Emirat Arab dan Qatar menyarankan warganya berhenti menggunakan salam tradisional; hidung ke hidung. 

UEA juga melarang Rabat tangan dan saling cium. Sebagai gantinya, saling sapa dengan melambaikan tangan.

Back to top button