Crispy

ICIS: Ada Kelompok Bersikap Eksklusif

“(Ini) dipicu hal-hal diluar perspektif persoalan agama, bisa jadi karena persoalan politik. Kalau saya lihat seperti itu”

JAKARTA – Belakangan ini muncul kelompok-kelompok yang agak eksklusif, padahal sebenarnya biasa saja. Biasanya gerakan semacam itu muncul karena faktor di luar agama itu sendiri. Karenanya hal tersebut tidak bisa dibiarkan.

Demikian dikatakan Wakil Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Khariri Makmun, di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

“(Ini) dipicu hal-hal diluar perspektif persoalan agama, bisa jadi karena persoalan politik. Kalau saya lihat seperti itu,” ujar dia.

“Tentunya tidak boleh juga kalau eksklusifitas ini dibiarkan. Karena kalau nantinya semakin membesar, semakin liar, maka bisa menimbulkan instabilitas,” Khariri menambahkan.

Menurutnya, masyarakat Indonesia tidak ingin, kalau bangsa ini menjadi negara-negara di Timur Tengah, seperti Irak, Libya, Yaman, dan Suriah. Dimana mereka semuanya hancur karena sikap keagamaan yang eksklusif dan dibiarkan hingga tidak bisa dikendalikan oleh kelompok moderat.

Oleh karena itu, lanjut Khariri, harus ada kekuatan-kekuatan moderat yang mampu meredam sikap eksklusif yang selama ini berkembang di Indonesia.

Ia menjelaskan, sebetulnya di dalam Al Qur’an ada ayat ”watasimu bihablillahi jamian wala tafarraqu” yang artinya ”mari kita berpegang pada tali Allah, jangan kita berpecah belah”.

”Maka kalau kita sudah bersatu di dalam NKRI, sebetulnya kita sudah diikat oleh tali Allah dan dihubungkan sebenarnya. Maka jangan sampai persatuan ini dicederai, apalagi oleh ambisi-ambisi politik,” kata dia.

Ia berharap, seluruh masyarakat menjaga persatuan yang ada, supaya bisa tetap hidup damai di negeri ini. Disamping, pemerintah fokus menegakkan hukum. Karena kelompok-kelompok eksklusif selama ini ada kelonggaran.

“Pemerintah perlu bersikap tegas kalau memang diperlukan dan saya kira masyarakat juga akan mendukungnya. Jadi siapa yang salah itu ditindak tegas, selesai urusannya,” katanya.

Back to top button