Crispy

Pengungkapan Kasus Novel, Hanya Janji Politik Jokowi?

JAKARTA – Pengungkapan dalang kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yang terjadi sejak 11 April 2017 hingga kini belum ada tanda-tanda penyelesaian.

Hal itulah yang membuat Direktur Kantor Hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar, menyebut intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kepolisian hanya bagian janji-janji pemerintah.

Sampai saat ini, kata Haris, tak ada kemajuan soal investigasi kasus Novel. Malah yang ada hanya perpanjangan batas waktu penyelesaian kasus.

“Itu cuma janji-janji aja. Jokowi tidak akan menyelesaikan kasus Novel Baswedan. Enggak ada (kemajuan), cuman yang maju itu daftar-daftar deadline janji saja,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

Menurutnya, ketidakmampuan Jokowi mengungkapkan kasus tersebut, lantaran ada keterlibatan pihak penting di balik penyerangan.

“Kalau bacaan saya, kita juga sudah melakukan investigasi memang temuan ini orang yang sangat tinggi keterlibatannya dan Jokowi saya pikir dia enggak berani,” jelas Haris.

Beberapa waktu lalu, Jokowi meminta Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis segera menuntaskan kasus tersebut. Bahkan memberi deadline waktu hingga Desember 2019.

“Tadi sudah saya sampaikan, bahwa ada Kapolri yang baru, tapi waktu (tuntas) sampai awal Desember. Awal Desember gitu,” kata Jokowi.

Sementara, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal Polri, menegaskan pihaknya memastikan pengusutan kasus ini tak berhenti. Saat ini terdapat sejumlah temuan signifikan.

Walau begitu, pihaknya tak dapat mengungkapkan temuan itu ke publik. Tim teknis pun bakal semaksimal mungkin mengungkap kejadian yang menimpa Novel.

“Tidak bisa kami bongkar di sini karena itu sangat tertutup. Mohon doa saja tim teknis segera menuntaskan kasus ini. Sesegera mungkin,” tegas Iqbal.

Diketahui, Novel Baswedan diserang dua orang tak dikenal usai menjalankan salat Subuh di masjid dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Kejadian itu membuat mata kiri Novel rusak dan harus menjalani operasi di Singapura.

Back to top button