Crispy

Ramalan Hari Kiamat di TikTok, Apa Itu Rapture dan Mengapa Kembali Viral?

Ini bukanlah kali pertama ramalan rapture muncul. Sejak abad ke-19, banyak orang telah mencoba memprediksi kedatangan Yesus Kristus, namun semuanya gagal.

JERNIH – Media sosial kembali diramaikan dengan gelombang ramalan hari kiamat. Kali ini, para penganut Kristen konservatif di TikTok membagikan video peringatan tentang rapture—sebuah keyakinan bahwa orang-orang beriman akan diangkat ke surga sebelum bencana besar melanda Bumi. Prediksi ini memuncak pada tanggal 23 atau 24 September.

Fenomena ini dipicu ramalan seorang pastor Afrika Selatan di YouTube. Ramalan tentang akhir zaman sering kali dikaitkan dengan peristiwa dunia nyata, termasuk konflik antara Israel dan Palestina di Gaza.

Tidak semua umat Kristen mempercayai konsep rapture, dan kata “rapture” sendiri tidak ditemukan dalam Alkitab. Namun, bagi para pengikut teologi ini, rapture adalah nubuatan tentang peristiwa yang akan terjadi di akhir zaman, sebelum kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya.

Mereka percaya, saat rapture terjadi, umat Kristen sejati akan diangkat ke awan untuk “menemui Tuhan di udara,” sementara mereka yang tidak beriman akan ditinggalkan di Bumi. Mereka yang tertinggal di Bumi akan mengalami serangkaian cobaan dan kesengsaraan, termasuk wabah dan bencana alam.

Kepanikan di TikTok: “Jangan Sampai Tertinggal!”

Video-video yang viral di TikTok memperlihatkan kepanikan dan urgensi. Sebuah akun dengan lebih dari 800 ribu pengikut membagikan video seorang wanita yang menangis dan memohon kepada sahabatnya, “Kamu harus bertobat. Sekarang. Aku tidak mau kamu tertinggal.”

Di video lain, dua pria memberikan petunjuk bagi orang yang tidak percaya jika rapture terjadi. Mereka menjelaskan bahwa semua orang yang beriman pada Yesus Kristus telah diangkat ke surga dan akan kembali ke Bumi dalam waktu sekitar tujuh tahun. Sementara itu, mereka yang tertinggal akan melewati masa “kesulitan yang lebih buruk dari periode mana pun sejak umat manusia diciptakan.”

Meskipun banyak orang merespons video-video ini dengan skeptis atau cemoohan, keyakinan tentang akhir zaman banyak diyakini termasuk di Amerika Serikat. Riset dari Pew Research Center pada tahun 2022 menemukan bahwa hampir setengah (47%) dari umat Kristen di AS percaya bahwa mereka hidup di “akhir zaman.”

Keyakinan ini bahkan memengaruhi pandangan mereka terhadap masalah global. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa orang-orang yang percaya pada akhir zaman cenderung kurang peduli terhadap isu-isu seperti perubahan iklim.

Sejarah Panjang Ramalan yang Gagal

Ini bukanlah kali pertama ramalan rapture muncul. Sejak abad ke-19, banyak orang telah mencoba memprediksi kedatangan Yesus Kristus, namun semuanya gagal. Buku-buku populer seperti The Late Great Planet Earth oleh Hal Lindsey dan seri Left Behind juga turut mempopulerkan keyakinan ini, dengan mengaitkannya pada peristiwa-peristiwa di dunia modern. Lindsey, misalnya, mengklaim bahwa Armageddon akan dipicu oleh invasi terhadap “negara Israel yang baru.”

Seorang pekerja sosial klinis, Josie McSkimming, menjelaskan bahwa keyakinan ini bisa mengakar kuat, terutama bagi mereka yang tumbuh dengan ajaran tersebut. “Saya punya klien yang sangat cemas dan merasa tidak stabil karena anggota keluarga mereka terus-menerus membicarakan akhir zaman,” katanya.

Back to top button