Taliban Afghanistan Nyatakan Jihad Melawan Virus Korona
Kabul — Taliban Afghanistan menyakan jihad melawan virus korona, dan mendesak semua penjuang sering mencuri tangan.
Situs Ananova.com mengabarkan pejabat Taliban kini sibuk berkampanye tentang penyakit itu, dan mengingatkan pemerintah Afghanistan akan potensi penyebaran virus di seluruh penjara.
Penjara Afghanistan saat ini dipenuhi pejuang Taliban. Mereka belum juga dibebaskan, kendati Taliban dan AS telah menekan perjanjian damai.
Baca Juga:
— Dua Hari Setelah Berdamai, AS Membom Taliban
— Trump kepada Taliban: Anda Tangguh, Saya Mengerti Perjuangan Anda
— Di Atas Meja Berlapis Emas, AS-Taliban Teken Perjanjian Damai
Taliban dikabarkan menyelenggarakan kamp-kamp kesadaran di wilayah yang mereka kuasai, dan mengirim permintaan agar pemerintah Afghanistan membiarkan pejuang Taliban dipenjara mengikuti pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan sekitar 40 ribu pejuang Afghaistan berada di penjara yang di Kabul. Tidak ada fasilitas kebersihan dan perawatan kesehatan di penjara itu.
“Virus menyebar dengan sangat mudah dalam kondisi seperti itu,” kata Mujahid. “Jika ada yang salah, itu tanggung jawab pemerintah.”
Mujahid mendesak organisasi internasional membantu menghentikan wabah di penjara. Ia juga mengingatkan sejumlah kasus sudah ditemukan di seluruh negeri.
Taliban kini menguasi 50 persen wilayah Afghanistan. Sebelumnya, Taliban melarang WHO dan Palang Merah Internasional memasuki wilayah mereka.
Belakangan Taliban mengatakan WHO dan Palang Merah Internasional bekerja untuk melindungi para tahanan, dan semua orang di Afghanistan — termasuk di wilayah yang dikuasai Taliban.
Dr Waheedullah Mayar, juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, mengatakan; “Kami menyediakan layanan kesehatan di wilayah Taliban. Kami menjangkau anak-anak dan perempuan, dan kami akan terus melakukannya.”
Seorang komandan Taliban di Propinsi Samangam, utara Afghanistan, mengatakan mereka sangat peduli dengan wabah virus korona.
“Kami meminta semua pengungsi, dan yang kembali dari luar negeri, untuk memeriksakan diri,” kata komandan itu.