AS Bajak Pengiriman Masker ke Jerman, Kanada, dan Prancis
- Orang AS ‘membajak’ pengiriman 200 ribu masker saat pesawat transit di Bangkok.
- Di Shanghai, pedagang AS berdiri di ujung landas pacu saat pesawat pembawa masker Kanada siap lepas landas.
- Seluruh masker untuk Kanada dibeli dengan harga tiga kali lipat di ujung landas pacu, dan masker dipindahkan ke pesawat menuju AS.
- Presiden AS Donald Trump mengancam 3M, perusahaan di Cina, untuk mengirim lebih banyak masker.
Berlin — AS dan Eropa berkawan, tapi saat pandemi Covid-19 keduanya seolah sedang terlibat perang.
Perang Masker, kata orang Prancis, dimulai ketika kasus terinfeksi korona di AS mencapai 250 ribu. Gedung Putih menekan 3M — produsen perlengkapan medis — untuk meningkatkan pasukan dari pabrik-pabrik di Cina ke AS.
Presiden AS Donald Trump, Kamis lalu, secara terbuka mengancam 3M dengan mengatakan; “3M akan memiliki harga yang harus dibaya jika tidak menambah pasokan ke AS.”
Russia Today menulis di balik layar pejabat AS mendapatkan masker dengan cara curang.
Pekan ini, pengiriman 200 ribu masker dari 3M transit di Bangkok, ibu kota Thailand. Masker itu seharusnya tiba di Jerman, sesuai kontrak beli yang ditanda-tangani 3M.
Namun, masker tidak pernah sampai ke Berlin, tujuan akhir pengiriman. Seluruh topeng seharusnya telah didistribusikan ke anggota kepolisian itu kota Jerman.
Andreas Geisel, senator Jerman, kepada Der Tagesspiegel mengatakan masker itu dibajak AS di Bangkok.
“Kami menganggap ini sebagai tindak pembajakan modern. Ini bukan bagaimana berurusan dengan mitra transalantik,” kata Geisel dengan nada kesal.
Jerman bukan satu-satunya korban ‘penbajakan modern’. Di Kanada, surat kabar Le Journal de Montreal melaporkan pengiriman masker ke sebuah rumah sakit dibajak, dan dikirim ke rumah sakit di negara bagian Ohio.
DHL, perusahaan pengiriman, menghubungkan skandal ini dengan kesalahan komputer. Namun pemasok Fan Zhou, pemasok rumah sakit di Montreal, mengklain pesanannya mencapai 10 ribu masker.
Membajak di Landas Pacu
Pekan ini, satu pesawat penuh masker berangkat dari Shanghai ke Prancis. Tiba-tiba, pembeli dari AS muncul di landas pacu dan membeli seluruh masker dengan harga tiga kali lipat.
“Seluruh barang pesanan AS dibeli tunai dengan orang AS, saat pesawat telah berada di ujung landas pacu,” kata Renaud Museiller, kelapa wilayah tenggara Provence-Alpes-Cote d’Azur kepada Russia Today, Rabu lalu.
Seperti biasa, Washington membantah terlibat dalam aksi pembajakan modern.
AS, Jerman, dan Prancis, adalah negara yang mulai serius menghdapi wabah Covid-19. Di AS, jumlah terinfeksi mencapai 260 ribu. Jerman dan Prancis masing-masing 90 ribu dan 60 ribu..
Geisel mengatakan pasar masker dunia saat ini tidak ubahnya skenario wild west, dengan AS sebagai bersedia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sebanyak mungkin masker.
AS menyangkal menggunakan trik curang, tapi seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington tak akan berhenti mendapatkan masker sampai dengan banyak cara.