The Killing Fields
Pol Pot bukan satu-satunya pemimpin yang membunuh rakyatnya sendiri, baik dengan cara keji dan brutal maupun juga cara-cara “halus” yang hanya bisa ditangkap dengan nalar baik
Oleh : Chairil Gibran Ramadhan*
Kebiadaban Pol Pot (1925-1998; bernama asli Saloth Sar) sebagai pemimpin Khmer Rouge alias Khmer Merah (sayap militer partai komunis Kamboja yang didirikan pada 1968 dan beraliran Maois) yang memerintahkan pembantaian terhadap jutaan rakyatnya sendiri pada dekade 1970-an, diabadikan Sydney Schanberg (1934-2016), seorang jurnalis Amerika Serikat, dalam novel ‘The Death and Life of Dith Pran‘ (1980). Dith Pran (1942-2008) merupakan rekan Sydney selama berada di Kamboja dalam kecamuk politik akibat sepak terjang Pol Pot.
Pada 1984, sutradara handal Rolland Joffe, mengangkat novel karya Sydney ke layar lebar dengan judul ‘The Killing Fields’, dengan Sam Waterston sebagai Sydney Schanberg dan dr Haing S. Ngor sebagai Dith Pran. Ajang Academy Award 1985 mengganjar dr Haing S.Ngor sebagai Aktor Pendukung Terbaik. Dia tercatat beberapa kali berkunjung ke Jakarta.
Simak pula ‘The Year of Living Dangerously’ karya sutradara Australia, Peter Weir, pada 1983 yang dibintangi Mel Gibson sebagai Guy Hamilton dan Linda Hunt sebagai Billy Kwan (keduanya jurnalis Australia, namun tokoh fiksi), serta Sigourney Weaver sebagai Jill Bryant dari kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta. Academy Award 1983 mengganjar Linda Hunt sebagai Aktris Pendukung Terbaik, meski ia memerankan Billy Kwan yang merupakan lelaki.
Film bersetting Jakarta 1965, lengkap dengan adegan pembunuhan massal terhadap pendukung PKI yang mengambil lokasi syuting di Manila dan wilayah-wilayah lain di Filipina ini didasarkan pada novel fiksi berjudul sama, karya Christopher J. Koch terbitan 1978.
Di dunia ini, Pol Pot bukan satu-satunya pemimpin yang membunuh rakyatnya sendiri, baik dengan cara keji dan brutal maupun juga cara-cara “halus” yang hanya bisa ditangkap dengan nalar baik. Demikian sejarah terjadi, buku menuliskan, dan film menggerakkannya.
Tabe srenta hormat! [ ]
*CGR, sastrawan dan penggemar sejarah.