Saatnya Perangi Nafsu Belanja Online Saat di Rumah
Jakarta – Ketika diimbau untuk bekerja di rumah dan karantina, Anda mungkin berpikir bahwa ini akan menjadi kesempatan menghemat uang. Selama pekerjaan aman, gaji lancar, tidak dapat keluar-masuk supermarket dan toko pakaian pasti akan menyisakan lebih banyak uang tunai di bank. Betapa naifnya.
Lima minggu terakhir ternyata bisa jadi Anda membeli lebih banyak barang secara online dari sebelumnya. Salon sudah tutup? Beli kit waxing ke rumah dengan pengiriman di hari berikutnya. Merasa lapar? Banyak layanan online yang menyediakan.
Mau berolahraga di rumah? Saatnya membeli gym mini lengkap yang mungkin tidak akan pernah Anda gunakan lagi. Orang mulai memesan begitu banyak barang secara online. Amazon mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka mempekerjakan 100.000 pekerja tambahan untuk mengatasi permintaan tersebut. Jadi apa yang ada di balik pesta belanja internet terus menerus ini?
Penyebabnya adalah semua menghabiskan lebih banyak waktu online. Padahal dulu, mungkin Anda telah bersepeda, berjalan atau mengemudi untuk bekerja – memberi kita jam bebas teknologi – tapi sekarang bangun dari tempat tidur, ke kamar mandi dan ke sofa untuk mulai bekerja.
Iklan bertarget mendapatkan lebih banyak waktu kontak dengan Anda. Ketika berbelanja, tubuh mendapat aliran dopamin – salah satu hormon perasaan-baik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Marketing mengungkapkan bahwa belanja dapat meningkatkan mood rendah, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Menariknya, ditemukan juga bahwa berbelanja dalam suasana hati yang buruk dapat membuat Anda lebih impulsif dengan pembelian Anda. Mungkin karena Anda secara tidak sadar berusaha menghibur diri dengan cepat dan dengan apa pun yang dapat Anda temukan. Dorongan itu bisa datang karena sejumlah alasan.
Ketika membayangkan mengenakan pakaian baru atau menggunakan produk baru, cenderung membayangkan diri lebih bahagia. Berbelanja juga dapat memberi kita rasa kontrol ketika segala sesuatunya tampak tidak menyenangkan.
Saat ini, ada begitu banyak hal yang tidak dapat kita lakukan, tetapi membeli produk kecantikan dapat membantu kita mengendalikan kulit kita, buku dapat menawarkan pelarian dan pendidikan, memesan cokelat dan kopi secara online berarti kita tidak perlu mengantri di supermarket.
Ingat, bagaimanapun, bahwa hit dopamin ini hanya sementara. Ini juga layak mempertimbangkan seberapa terjangkau semua belanja internet ini untuk Anda mengingat ketidakpastian ekonomi. Jika Anda membeli barang-barang dan Anda merasa suasana hati Anda tergelincir begitu Anda membuka paket, atau bahwa Anda membeli sesuatu setiap hari tanpa merasa terpenuhi, maka inilah saatnya untuk benar-benar melihat mengapa Anda berbelanja.
Cobalah berfikir ulang apakah Anda benar-benar menginginkan dan membutuhkan apa yang Anda beli? Ini mungkin ide yang baik, sebelum Anda menggesek langsung aplikasi belanja online di seluler Anda. [Zin]