HOKAIDO-Sebuah pulau di Jepang kini tengah menghadapi gelombang kedua wabah Covid-19 setelah wilayah setempat memutuskan untuk membuka lockdown yang selama beberapa minggu mereka terapkan.
Wilayah Hokkaido utara telah membuka kembali lockdown pada 19 Maret 2929 dan mengijinan sekolah beroperasional dan 26 hari kemudian, dilaporkan terjadi peningkatan kasua Covid19 dengan jumlah kasus sebanyak 135 kasus dalam kurun waktu satu minggu.
Seorang Profesor Pengendalian Infeksi di Universitas Ilmu Kesehatan Hokkaido, Yoko Tsukamoto telah mengingatkan untuk tidak terburu-buru mencabut kebijakan lockdown dan menganggap pencabutan lockdown Hokkaido terlalu dini dan berisiko.
Baca juga: Berhasil Tekan Jumlah Kasus Baru, Australia Belum Akan Buka Lockdown
“Pada saat itu, kami tidak memiliki informasi yang cukup dan kami tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang penyakit ini,” ujar Tsukamoto.
Ketua Asoisasi Medis Hokkaido, Kiyoshi Nagase juga menyesali keputusannya telah terburu-buru mencabut Lockdown di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak.
Ia bahkan menganggap paling aman melakukan pencabutan lockdown pada tahun depan.
Baca juga: Pakar Penyakit Menular AS Optimistis AS Bisa Buka Lockdown Mei Mendatang
Gubernur pulau Hokkaido segera membuka lockdown ktika terjadi penurunan kasus Covid-19 dipulau itu. Saat lockdown dicabut angka kasus tengah turun diangka atu hingga dua kasus per hari.
“Kami tahu itu adalah langkah yang salah sekarang, mengira itu hal terbaik untuk dilakukan,” katanya dikutip Daily Mail.
Ia mengaku mendapat pelajaran berharga karena melonggarkan lockdown secara terburu-buru. Ia juga berjanji akan memikirkan secara matang dan detail jika hendak membuka lockdown.
Baca juga: FIFA Siapkan 50 Juta Dolar Untuk Bantu Anggotanya Hadapi Pandemi Covid-19
“Dan pihak berwenang harus siap bergerak cepat dan mengembalikan pembatasan pada tanda pertama dari lonjakan lainnya,” imbuhnya lagi
Hokkaido kini menjadi tempat kelima tertinggi kasus Covid-19 di Negara Jepang.
Minggu lalu, Hokkaido menemukan 135 kasus baru yang sudah dipastikan positif Covid-19. Tidak seperti gelombang pertama dimana kasus berstatus import dari luar pulai, kini gelombang dua kasus berasal dari internal pulau.
(tvl)
