PM Belanda Tak Kunjungi Ibunya Sakit Keras karena Patuhi Lockdown
AMSTERDAM-Satu contoh lebih berguna daripada seribu nasehat. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan sikap Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang tidak mengunjungi sang ibu yang sedang kritis terserang viru di pekan terakhirnya hidupnya sebelum meninggal dunia pada 13 Mei lalu.
Rutte tidak mendampingi ibunya pada hari-hari terakhirnya karena mematuhi pembatasan pergerakan pencegahan penularan virus Covid-19 yang tengah diberlakukan di Belanda.
“Perdana Menteri telah mematuhi semua aturan,” kata juru bicara Rutte kepada AFP
Rutte mengumumkan kematian ibunda, Mieke Rutte-Dilling, yang berusia 96 tahun pada Senin (26/5/2020). Sang ibu disebut meninggal karena terserang virus.
Kematian sang ibu, kata Rutte, membuat kesedihan yang luar biasa bagi dirinya. Namun, Rutte dan keluarga sangat bersyukur karena sang ibu telah mendampingi mereka untuk waktu yang sangat panjang.
“Kami mengucapkan selamat tinggal padanya dan berharap dapat melewati rasa kehilangan besar ini,” kata Rutte.
Media lokal Belanda memuat berita tentang meninggalnya sang ibu karena terserang virus, namun bukan virus Covid-19. Media lokal juga menjelaskan saat ini di kampung halaman ibu Rutte tengah terjangkiti wabah penyakit.
Pada Maret, pemerintahan Rutte mengumumkan pemberlakukan pembatasan pergerakan dan menghentikan seluruh kegiatan publik seperti perkumpulan massa, menutup tempat publik, sekolah, universitas. Demikian juga dengan penerbangan dari dan menuju negara dengan kasus Covid-19 juga dihentikan.
Menurut rencana Belanda, akan membuka kembali sekolah menengah atas pada 2 Juni sementara sekolah dasar pada 8 Juni.
Selanjutnya pada 1 Juni mendatang kafe dan restoran akan diizinkan buka namun hanya menerima pelanggan maksimal 30 tamu. Aturan-aturan lain tetap diberlakukan seperi masing-masing orang harus menjaga jarak 1,5 meter antara satu dan yang lain, kecuali mereka anggota keluarga yang tinggal bersama.
Museum akan dibuka kembali, namun penjualan tiket melalui online, ini dimaksud untuk dapat mengatur pengunjung museum dan menghindari keramaian.
Berdasarkan data statistik Worldometer per Selasa (26/5/2020), Belanda tercatat memiliki 45.445 kasus Covid-19 dengan 5.830 kematian.
(tvl)