Crispy

Kasus Baru Ebola Kembali Muncul di Kongo

Kinshasa — Republik Demokratik Kongo mengumumkan munculnya kasus lain selain Covid 19 yaitu epidemi Ebola.  Menteri Kesehatan Eteni Longondo menyatakan akibat wabah itu empat orang yang positif terinfeksi  meninggal di Mbandaka

“Kami memiliki epidemi Ebola baru di Mbandaka dan segera mengirim vaksin dan obat-obatan.” ” kata Longondo kepada wartawan.

Mbandaka adalah Ibukota Provinsi Equateur berjarak 600 kilometer (370 mil) dari Kinshasa dengan populasi lebih dari satu juta. Mbandaka dikenal pula  pusat transportasi  Sungai Kongo.

Dailymail mengabarkan Wabah ini dikonfirmasi oleh Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang menulis di twitternya: “Wabah ini adalah pengingat bahwa #COVID19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang-orang.”

Tedros mengatakan WHO sudah memiliki staf di Mbandaka yang menawarkan dukungan kepada pemerintah Kongo.

Provinsi Equateur sebelumnya pernah dilanda wabah Ebola antara Mei dan Juli 2018, yang mengakibatkan 33 orang meninggal dan 21 pulih dari penyakit tersebut. Namun sejauh ini belum ada kasus virus korona yang dilaporkan

“Ini adalah provinsi yang sudah mengalami penyakit ini. Mereka tahu bagaimana merespons. Mereka memulai respons di tingkat lokal kemarin (Minggu) “ kata Longondo.

Untuk memutus mata rantai penyebaran wabah penyakit ini berakhir, maka tidak boleh muncul kasus baru selama 42 hari  yang merupakan masa inkubasi.

Epidemi Ebola di Kongo pada awal juni ini merupakan kelanjutan dari kasus yang terjadi bulan yang lalu (April) yang merupakan kasus  ke sepuluh sejak Ebola muncul tahun 1976. 

Selama 30 hari kemarin tidak terdeteksi kasus baru, sampai kemudian muncul kembali di bulan juni dan mengakibatkan empat orang meninggal.

Hampir dua tahun Kongo telah berjuang untuk mengakhiri wabah Ebola yang terjadi di wilayah negara bagian timur yang berbatasan dengan Rwanda dan Uganda. 

Selama dua tahun itu epidemi Ebola yang merupakan wabah penyakit mematikan kedua di dunia tercatat telah menewaskan lebih dari 2.200 orang.

Dalam upaya untuk memberantas Ebola, pemerintah telah memberikan dua jenis vaksin kepada lebih dari 300.000 orang di seluruh negeri.

Tetapi upaya untuk memberantas wabah terhalang oleh kejamnya perang saudara. Petugas kesehatan kerap mengalami serangan  di daerah yang bergejolak, terutama yang dikendalikan oleh milisi.

Kongo juga harus menangani pandemi virus corona. Lebih dari 3.100 kasus infeksi telah dilaporkan.  Menurut data hari Senin (1/06/2020) terdapat 2.896 kasus di ibu kota Kinshasa, dengan 72 kematian.

Ebola pertama kali di identifikasi oleh ahli virologi Jean-Jacques Muyembe dan Peter Piot dari Belgia pada tahun 1976. “Aku telah mengabdikan seluruh hidupku dan seluruh karierku untuk melawan Ebola,” kata Muyembe.

Namun selain ebola dan covid 19, Kongo juga menghadapi wabah campak yang telah menewaskan lebih dari 6.000 orang sejak awal tahun lalu, serta kambuhnya kolera dan malaria.

Back to top button